Mengungkap Mitos Berbahaya: Mengapa Tak Seharusnya Berdiri di Sayap Pesawat

30 Agustus 2023, 14:59 WIB
Insiden tersebut terjadi di bandara Buenos Aires. /Tangkapan Layar Twitter.com/@thandojo

ZONA PRIANGAN - Para anggota kru kabin dari Swiss International Air Lines sedang menghadapi investigasi dari para bosnya yang marah setelah mereka tertangkap basah sedang menari-nari dan mengambil foto di sayap pesawat Boeing 777.

Video yang sekarang menjadi viral tersebut direkam oleh seorang penumpang yang sedang menunggu di terminal bandara.

Video tersebut menampilkan seorang pramugari yang sedang menari-nari di sayap pesawat, dan kemudian dia bergabung dengan rekan prianya.

Baca Juga: Rahasia Terungkap: Trik Hemat Tiket Pesawat ala Google Flights!

Kemudian, seorang pria kedua, yang diduga merupakan kepala kabin senior, muncul dan mulai berpose seperti pemain binaraga.

Dalam video tersebut juga terlihat dua anggota kru darat di landasan pacu yang sedang berpose untuk difoto di depan mesin pesawat.

Video tersebut direkam awal bulan ini, dan hal tersebut memicu kemarahan di kalangan manajemen Swiss International Air Lines.

Baca Juga: Bukan Penerbangan Biasa: Mengapa Penumpang Delta Air Lines Tak Bisa Keluar dari Pesawat di Las Vegas?

Menanggapi klip yang viral, maskapai tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "perilaku ini tidak akan ditoleransi".

"Apa yang terlihat seperti kesenangan dalam video tersebut berpotensi membahayakan nyawa," kata juru bicara Swiss, Michael Pelzer, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

"Sayap Boeing 777 memiliki ketinggian sekitar lima meter. Jatuh dari ketinggian tersebut ke permukaan keras dapat berakibat fatal," tambahnya.

Baca Juga: Pria AS Buka Pintu Keluar Pesawat, Aktifkan Perosotan Darurat Beberapa Menit sebelum Lepas Landas

Menurut The New York Post, Pelzer mengulangi pernyataannya, mengatakan bahwa kru hanya boleh menginjakkan kaki di sayap pesawat dalam keadaan darurat yang mengancam nyawa, seperti evakuasi, sembari dia terus mengkritik perilaku karyawan yang tidak realistis.

Pihak pimpinan maskapai, termasuk Wakil Presiden Martin Knuchel, menyerukan untuk menghentikan perilaku konyol semacam ini, dengan mengatakan bahwa dia "marah dan kecewa".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: The New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler