Ternyata Stres Bisa Berpengaruh pada Kulit, Lantas Apa Saja yang Terjadi pada Wajah?

- 13 Januari 2021, 21:30 WIB
Munculnya jerawat bisa berhubungan dengan meningkatnya stres./Pixabay/jmexclusives/
Munculnya jerawat bisa berhubungan dengan meningkatnya stres./Pixabay/jmexclusives/ /

ZONA PRIANGAN - Setiap orang merasakan stres dari waktu ke waktu, namun bila menjadi kronis, bisa memiliki konsekuensi serius pada kesehatan Anda.

Stres bisa meningkatkan risiko penyakit depresi, berdampak negatif pada sistem kekebalan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Stres juga bisa meninggalkan tanda-tanda pada wajah Anda. Kulit kering, keriput, dan jerawat adalah beberapa yang bisa terlihat di wajah.

Baca Juga: Hati-hati Perut Bisa Buncit, Gara-gara Terlalu Banyak Mengonsumsi 4 Janis Makanan Ini

Mengapa stres bisa tampak di wajah?

Stres yang kronis bisa tampak di wajah dalam dua cara. Pertama, hormon-hormon di tubuh akan terlepas bila Anda merasa stres, hormon ini bisa memicu perubahan fisiologi yang berdampak negatif pada kulit.

Kedua, perasaan stres juga bisa memicu pada kebiasaan buruk seperti menggesek-gesekan gigi atau menggigit bibir.

Di bawah ini bisa dipelajari mengenai cara-cara spesifik stres terlihat di wajah.

 Baca Juga: Inilah 8 Hal yang Tidak Boleh Dipakai di Dalam Pesawat Terbang

  1. Jerawat

Bila Anda merasakan stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon kortisol.

Kortisol bisa menyebabkan bagian otak yang disebut hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut hormon pelepasan kortikotrofin (CRH).

CRH diyakini merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebaceous di sekeliling folikel rambut.

Baca Juga: Ngeri! Kalau Jumlah Hewan Ini Berkurang Sama Artinya Manusia Menuju Kepunahan

Meningkatnya produksi minyak di kelenjar tersebut bisa menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.

Walaupun banyak dipercaya stres bisa menyebabkan jerawat, hanya ada beberapa studi yang menguji hubungan tersebut.

Sebuah studi yang melihat efek stres pada jerawat beberapa mahasiswi medis berusia 22 - 24 tahun. Para peneliti menemukan bahwa dengan meningkatnya level stres secara positif berkorelasi dengan jerawat yang banyak muncul.

Baca Juga: Ada Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur dan Berbaring Miring ke Sisi Kanan, Ini Penjelasannya

  1. Kantong mata

Kantung di bawah kelopak mata menjadi hal biasa dengan bertambahnya usia karena otot yang menyokong seputar mata melemah.

Kulit yang hilang elastisitasnya bisa juga berkontribusi pada terbentuknya kantung mata ini.

Riset telah menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh kekurangan tidur bisa meningkatkan tanda-tanda usia, seperti munculnya garis-garis di wajah, menurunnya elastisitas, dan pigmentasi yang tidak merata.

 Baca Juga: Ada 4 Manfaat dari Tradisi Merebus Susu, Nomor 3 Mampu Mencegah Kanker Usus Besar

  1. Kulit kering

Stratum corneum adalah lapisan terluar dari kulit kita. Lapisan ini mengandung protein dan lemak yang berperan kritis menjaga sel-sel kulit tetap terhidrasi.

Lapisan ini juga beraksi sebagai penghalang yang melindungi kulit dari bawah.

Ketika stratum corneum tidak bekerja sebagaimana mestinya, kulit bisa menjadi kering dan gatal.

Baca Juga: Anggota DPR Ini Tolak Suntik Vaksin Covid-19, Katanya Lebih Baik Bayar Denda Rp5 Juta

Menurut tinjauan pada 2014 dalam Inflammation & Allergy Drug Targets, studi yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa stres bisa merusak fungsi penghalang pada stratum corneum dan bisa berdampak negatif pada penyimpanan air di kulit.

  1. Ruam

Stres memiliki potensi untuk melemahkan sistem kekebalan. Sistem kekebalan yang melemah bisa memicu pada ketidakseimbangan bakteri di dalam usus dan kulit yang disebut dysbiosis.

Ketika ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit, bisa memicu kulit menjadi merah atau biasa disebut ruam.

Baca Juga: Ternyata Kepindahan MYD ke Indonesia dalam Kasus Video Syur dengan Gisel Ada Maksudnya, Apa Itu?

Stres diketahui bisa memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang bisa menyebabkan ruam atau radang kulit, seperti psoriasis, eczema, dan infeksi.

  1. Keriput

Stres menyebabkan perubahan pada protein dalam kulit dan menurunkan elastisitasnya.

Hilangnya elastisitas ini bisa berkontribusi pada pembentukan keriput.

Stres juga bisa memicu pada bertambahnya lipatan di kening yang juga berkontribusi pada pembentukan kerut atau keriput.

 Baca Juga: Raffi Ahmad Hadir di Istana untuk Divaksin Corona Pagi Ini Bareng Jokowi, Kenapa Harus Dia?

  1. Uban dan kebotakan

Kata-kata bijak mengatakan stres bisa membuat rambutmu beruban. Baru-baru ini para ilmuwan telah memahani dan membuktikan kata-kata bijak tersebut.

Sel-sel yang disebut melanosit diketahui menghasilkan pigmen yang disebut melanin yang memberikan warna pada rambut.

Sebuah studi pada 2020 yang dipublikasikan jurnal Nature menemukan bahwa aktivitas saraf simpatik pada stres bisa menyebabkan sel-sel batang yang membangun melanosit menghilang.

Baca Juga: Pada Tahun 2021, Mereka yang Lahir di 5 Hari Ini Uangnya Cepat Habis

Bila sel-sel tersebut hilang, maka sel-sel baru akan kehilangan warnanya dan berubah menjadi putih.  

Stres yang kronis bisa juga mengacaukan siklus pertumbuhan rambut dan memicu penyakit yang disebut telogen effluvium.

Penyakit ini menyebabkan meningkatnya jumlah rambut yang berhenti tumbuh.

Baca Juga: Bencana Longsor Cimanggung, Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban yang Diduga Masih Tertimbun

Bagaimana mengatasi stres?

Beberapa penyebab stres seperti kematian anggota keluarga atau kehilangan pekerjaan memang tidak bisa dihindari.

Namun, menemukan cara untuk mengatasi stres dan meminimalisir stres bisa membantu mengelolanya dengan baik.

Beberapa cara mengatasi stres di antaranya:

  • Jadwalkan waktu untuk aktivitas yang rileks. Menyediakan waktu untuk aktivitas yang membuat Anda merasa rileks bisa membantu menurunkan stres akibat pekerjaan yang menumpuk.

Baca Juga: Begini Cara Merawat Akuarium agar Ikan Hias Tetap Sehat dan Lincah

  • Kelola kebiasaan gaya hidup yang baik. Teruskan mengkonsumsi makanan yang sehat selain cukup tidur akan membantu tubuh semakin baik mengelola stres.
  • Tetaplah aktif. Olahraga bisa membatu menurunkan level hormon-hormon stres dan memberi Anda cukup waktu untuk melupakan penyebab stres.
  • Bicara dengan orang lain. Ngobrol dengan teman, anggota keluarga, atau dengan profesi kesehatan mental bisa membantu mengendalikan stres.

Baca Juga: Zanirah Masuk Islam Disiksa Hingga Buta, Allah SWT Kembalikan Penglihatannya Jadi Normal

  • Hindari narkoba dan alkohol. Terus-terusan mengkonsumsi narkoba dan alkohol bisa menyebabkan masalah tambahan pada stres Anda.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x