"Adakah sensasi atau hari paling romantis dalam setahun? Bagaimanapun Anda memandang Hari Valentine, tidak dapat disangkal bahwa itu mendominasi percakapan setiap Februari."
"Memberi hadiah atau tidak? Seberapa cepat terlalu cepat untuk merayakannya? Apakah saya berusaha sekuat tenaga atau membuatnya tetap sederhana? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi semakin sulit untuk dijawab, ketika kita repot oleh tradisi dan mitos seputar cara pria dan wanita menyukai untuk merayakannya," imbuhnya.
Ward melakukan penelitian ulang yang melibatkan para lajang dan pasangan dari seluruh Australia dan menemukan bahwa 63 persen pria dan wanita lebih suka diberi tahu bahwa betapa mereka dicintai di Hari Valentine daripada diberi hadiah.
Berikut adalah beberapa sorotan dari hasil penelaahannya.
1. Lebih banyak pasangan putus sebelum dan pada Hari Valentine
"Ternyata sementara banyak lajang putus asa untuk menemukan tanggal sebelum 14 Februari, rekan-rekan mereka putus asa untuk berhenti," kata Ward kepada Daily Mail Australia.
"Keluar dari musim perayaan dapat menimbulkan ketegangan dan masalah yang, ketika tidak terselesaikan hingga Tahun Baru, diterjemahkan menjadi keinginan yang meningkat untuk putus sebelum musim cinta benar-benar mencapai puncaknya," tambahnya.
Baca Juga: Tanaman Hias Langka yang Diburu Para Pecinta Bunga di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
Hampir 50% orang Australia yang disurvei mengungkapkan bahwa mereka pernah bertengkar dengan pasangan mereka di Hari Valentine.