Network
Karyawan Nike menuduh Neymar mencoba memaksanya melakukan seks oral padanya di kamar hotel di Kota New York, selama perjalanan promosi untuk lini sepatu baru, menurut Wall Street Journal, yang pertama kali menurunkan berita soal pelecehan seksual tersebut.
Neymar membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa raksasa pakaian olahraga asal Amerika Serikat itu tetap mengirimnya dalam tur promosi.
"Pada 2017 saya melakukan perjalanan lagi ke Amerika Serikat untuk kampanye iklan lainnya, dengan orang yang sama, dan tidak ada yang diberitahukan kepada saya, tidak ada yang berubah!" dia menulis.
"Pada 2017, 2018, 2019 kami melakukan perjalanan, kampanye iklan, bagian pengambilan gambar yang tak terhitung jumlahnya. Dan mereka tidak memberi tahu saya apa pun. Masalah yang sangat serius dan mereka tidak melakukan apa pun".
Dalam pernyataan sebelumnya, Neymar mengatakan dia dan Nike telah berpisah karena alasan komersial.
Ayah Neymar sendiri menuduh perusahaan Nike telah "memeras" anaknya.
"Sangat aneh bahwa tuduhan itu baru muncul beberapa tahun kemudian, setelah Neymar meninggalkan Nike," katanya kepada surat kabar Brazil Folha de Sao Paulo.
Nike mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya siap untuk menyelidiki pada 2018 ketika wanita itu pertama kali melapor, tetapi "menghormati keinginan awal karyawan untuk merahasiakan masalah ini dan menghindari penyelidikan".
