ZONA PRIANGAN – Seorang penjaga hutan di Taman Nasional Shenandoah, Virginia, Amerika Serikat tercatat dalam buku rekor dunia Guinness sebagai orang yang paling banyak tersambar petir, sebanyak 7 kali.
Ketujuh kejadian aneh tersebut telah didokumentasikan oleh inspektur R Taylor Hoskins pimpinan pengawas taman nasional Shenandoah, dan dikisahkan kembali oleh laman IrishCentral.
Roy Sullivan lahir di desa Greene, Virginia pada 7 Februari 1912. Ia besar di Blue Ridge Mountain dan merupakan satu dari tujuh bersaudara.
Baca Juga: Petani Alpukat Michoacan Menangis, Pas Panen Raya Amerika Serikat Tidak Mau Membeli
Roy mulai bekerja sebagai penjaga hutan di taman nasional Shenandoah pada 1936.
Pada April 1942, Sullivan berteduh di menara pemantau kebakaran yang baru dibangun.
Menara tersebut belum dilengkapi penangkal petir dan saat itu bangunan ini disambar petir selama delapan kali.
Baca Juga: Model Cantik Asal Rusia Alesya Kafelnikova Pilih Tinggal di Bali Bukan Karena Takut Konflik Ukraina
Di dalam menara, api melompat di seluruh tempat. Sullivan berusaha melarikan diri dari bangunan tersebut dan sebuah sambaran petir mengenai dirinya beberapa kaki dari pintu ke luar.
Itulah petama kalinya Roy mengalami hari nahas tersambar petir yang membakar setengah inchi di bawah kakinya, mengenai jempolnya, dan membakar seluruh sepatunya.
Pada Juli 1969, Sullivan sedang mengendarai truk di jalanan pegunungan ketika sebuah pohon terdekat disambar petir dan membelok ke dalam jendela truk yang terbuka, mengenai Sullivan.
Baca Juga: Rapper Eminem Tetap Lakukan Gerakan Berlutut di Panggung Super Bowl, Penggemar Beri Dukungan
Sambaran petir kali kedua ini berhasil membakar alisnya, bulu mata dan membuat rambut di kepalanya terbakar. Ia juga sempat pingsan, dengan truknya melaju dan berhenti di tepi jurang.
Pada Juli 1970, Sullivan keluar dari halaman depannya, seketika petir menyambar sebuah trafo di dekatnya.
Tak disangka petir tersebut melompat dari trafo dan menjadi petir ketiga yang mengenai bahu kiri Sullivan, dan membakarnya seperti gumpalan daging bakar.
Baca Juga: China Diguncang Video Seorang Ibu Lehernya Dirantai Padahal Baru Melahirkan di Provinsi Jiangsu
Pada musim semi 1972, Sullivan tengah bekerja di dalam stasiun di taman nasional Shenandoah, ketika petir menyambar kembali, menjadi petir ketiga yang membuat rambutnya kembali terbakar.
Sullivan berlari ke ruangan istirahat untuk memadamkan api tersebut, menggunakan handuk basah.
Pada 7 Agustus 1973, Sullivan tengah berpatroli di taman nasional tersebut, seketika ia melihat sebuah awan badai.
Ia bergegas membelokan kendaraannya berlawanan arah untuk menghindari berurusan dengan petir lagi.
Saat ia merasa puas berada di tempat aman, ia meloncat ke luar dari truknya dan pada saat tersebut ia disambar petir untuk kelima kalinya.
Petir tersebut menjalari tangan dan kaki kirinya, dan menghantam sepatunya. Kemudian menyeberang lewat kaki kanan di bawah lututnya.
Baca Juga: Seperti Film Horor, Perut Ikan Paus Meledak, Seisi Kota Tainan Dilumuri Darah dan Jeroan
Sullivan berusaha merayap ke dalam truknya untuk mengambil sekaleng air untuk menyiram rambutnya yang kembali terbakar.
Pada 5 Juli 1976, Sullivan tengah berjalan-jalan di luar rumahnya, kakinya tersandung membuat pergelangan kakinya cedera.
Ia kemudian melihat awan-awan badai, ia bangkit dan bergegas untuk kabur dari kawasan tersebut. Namun lagi-lagi ia tersambar petir untuk keenam kalinya membuat rambutnya kembali hangus.
Pagi hari 25 Juni 1977, Sullivan tengah memancing di sebuah kolam setempat, saat itu pula ia mendapat sambaran petir untuk ketujuh kalinya.
Petir mengenai kepalanya dan membakar rambutnya lagi. Petir kemudian menjalar ke bawah, membakar dada dan perutnya.
Sullivan berlari ke dalam mobilnya untuk perlindungan. Saat mencapai mobilnya, seekor beruang kelaparan muncul, berjalan menghampiri tali pancing dan mencuri ikan troutnya.
Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing
Sullivan harus berlompat ke luar mobilnya untuk menakuti beruang tersebut, dengan rambut kepalanya yang masih menyala.
Sullivan juga mangaku pernah disambar petir saat ia masih kecil ketika membantu ayahnya memotong gandum.
Petir menyambar sabit panjangnya tanpa menyebabkan cedera. Namun tak seorang pun menyaksikan kejadian tersebut, sehingga tidak bisa dibuktikan.
Walaupun tercatat dalam rekor dunia Guinness dan sedikit terkenal, Sullivan menderita secara sosial akibat sambaran petir tersebut. Orang-orang berusaha menjauhinya karena takut ikut tersambar petir.
Ketakutan warga ini bukan tanpa alasan. Pada suatu saat, ketika istrinya tengah mengeringkan cucian di halaman belakang rumahnya tiba-tiba mengalami sambaran petir saat suaminya muncul untuk membantunya.***