Polusi Telah Membunuh 9 Juta Orang per Tahun, Afrika Paling Merasakan Dampaknya

- 21 Mei 2022, 10:02 WIB
Seorang anak laki-laki berenang di air yang tercemar di komunitas Makoko di Lagos, Nigeria 9 Maret 2020.
Seorang anak laki-laki berenang di air yang tercemar di komunitas Makoko di Lagos, Nigeria 9 Maret 2020. / REUTERS/Temilade Adelaja/REUTERS/Temilade Adelaja

ZONA PRIANGAN - Polusi udara di luar ruangan yang semakin memburuk dan keracunan timbal beracun menjadi penyebab kematian global akibat pencemaran lingkungan yang diperkirakan mencapai 9 juta per tahun sejak 2015, melawan kemajuan sederhana yang dibuat dalam mengatasi polusi di tempat lain, demikian dilaporkan tim ilmuwan pada Selasa.

Polusi udara dari proses industri bersama dengan urbanisasi mendorong peningkatan 7% dalam kematian terkait polusi dari 2015 hingga 2019, menurut analisis data para ilmuwan tentang tingkat kematian dan polusi global.

"Kami duduk di panci rebusan dan perlahan-lahan terbakar," kata Richard Fuller, rekan penulis studi dan kepala Pure Earth nirlaba global, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Rusia Terus Meningkatkan Serangan di Sekitar Kota Sievierodonetsk Ukraina Timur Menewaskan 12 Warga Sipil

"Namun tidak seperti perubahan iklim, malaria, atau HIV, kami belum memberikan banyak fokus (pencemaran lingkungan)," tambahnya.

Versi sebelumnya dari karya yang diterbitkan pada tahun 2017 juga memperkirakan jumlah kematian akibat polusi sekitar 9 juta per tahun atau sekitar satu dari setiap enam kematian di seluruh dunia dan biaya ekonomi global hingga $4,6 triliun atau sekitar Rp67,3 kuadriliun per tahun.

Angka tersebut menempatkan polusi udara setara dengan persentase angka kematian akibat merokok dalam hal angka kematian global. COVID-19, sebagai perbandingan, telah membunuh sekitar 6,7 juta orang secara global sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 21 Mei 2022: Andin Melawan, Elsa Tak akan Pernah Keluar dari Penjara, Ricky Kena Batunya

Untuk studi terbaru mereka, yang diterbitkan dalam jurnal online Lancet Planetary Health, penulis menganalisis data 2019 dari Global Burden of Disease, sebuah studi berkelanjutan oleh University of Washington yang menilai paparan polusi secara keseluruhan dan menghitung risiko kematian.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x