Rusia Sempat Kembangkan Cacar Monyet Sebagai Senjata Biologis untuk Perang Melawan Musuh-musuhnya

- 22 Mei 2022, 18:11 WIB
BAHAYA! Virus Cacar Monyet Langka Kian Menyebar di Eropa dan Amerika Serikat, Mengintai Pria Homo
BAHAYA! Virus Cacar Monyet Langka Kian Menyebar di Eropa dan Amerika Serikat, Mengintai Pria Homo /Livescience/

ZONA PRIANGAN - Senjata biologis semacam virus monkeypox (cacar monyet) memungkinkan untuk digunakan dalam perang.

Bahkan militer Uni Soviet, selain cacar monyet pernah juga menguji cacar tikus, cacar kelinci, dan virus vaccinia.

Setelah Uni Soviet runtuh, ada tuduhan terhadap Rusia meneruskan program senjata biologis untuk menyerang musuhnya.

Baca Juga: Anjing Perang Milik Pasukan Rusia Membelot ke Ukraina, Menggigit Pantat Prajurit Kremlin

Sejumlah negara, termasuk Inggris kini dilanda virus cacar monyet, pada saat virus corona belum tuntas benar.

Seorang mantan ahli bioweapon Uni Soviet mengklaim bahwa Rusia mengeksplorasi penggunaan monkeypox sebagai senjata biologis hingga setidaknya awal 1990-an.

Kolonel Kanat Alibekov – AKA Kenneth Alibek – mengklaim dalam wawancara yang baru-baru ini muncul kembali bahwa Uni Soviet memiliki program yang satu-satunya tujuan adalah untuk menentukan virus apa yang dapat dijadikan senjata.

Baca Juga: Ukraina Kaget Rudal Rp73,3 Miliar Milik Rusia Berhasil Meledakkan Batalyon Toilet di Tepi Pantai Odessa

Alibek adalah Wakil Kepala program senjata biologis Uni Soviet hingga runtuh pada tahun 1991.

Dia berkata: "Jadi kami mengembangkan program khusus untuk menentukan virus model apa yang dapat digunakan sebagai pengganti cacar manusia."

“Kami menguji virus vaccinia, virus cacar tikus, virus cacar kelinci, dan virus cacar monyet sebagai model untuk cacar," tuturnya yang dikutip Daily Star.

“Idenya adalah bahwa semua pekerjaan penelitian dan pengembangan akan dilakukan menggunakan virus model ini," ungkapnya.

Baca Juga: Serangan Bom Ukraina Menghancurkan TOS-1, Senjata Termobarik Andalan Pasukan Vladimir Putin

"Setelah kami memperoleh serangkaian hasil positif, hanya perlu dua minggu untuk melakukan manipulasi yang sama dengan virus cacar dan untuk menimbun agen perang," tambahnya.

"Kami akan memiliki di gudang senjata kami virus cacar yang diubah secara genetik yang dapat menggantikan yang sebelumnya," ucap Alibek.

Pemberantasan cacar melalui program vaksin global memaksa Uni Soviet untuk membuang gagasan itu.

Baca Juga: Gunakan Rudal Jelajah Kalibr, Pasukan Vladimir Putin Hancurkan Senjata Amerika Serikat dan NATO

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara tahun 1998 bahwa kasus-kasus menyimpang yang disebabkan oleh kebocoran yang tidak disengaja di Rusia sekarang akan sulit untuk dijelaskan kepada masyarakat internasional.

Menurut Dr. Alibek Kementerian Pertahanan Rusia memutuskan terus bekerja dengan cacar monyet untuk "menciptakan senjata biologis masa depan" setelah berakhirnya Uni Soviet.

Pada tahun yang sama, dia dibawa ke hadapan sidang Kongres Amerika Serikat, di mana dia mengatakan dia "yakin bahwa program senjata biologis Rusia belum sepenuhnya dibongkar".

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tidak Menyangka Penembak Jitu Juara Internasional Akhirnya Tewas di Kharkiv

Seorang mantan inspektur senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa menguatkan klaim Alibek, dengan mengatakan bahwa masih ada "ketakutan nyata" bahwa cacar monyet dapat direkayasa sebagai senjata biologis.

Mantan inspektur senjata PBB lainnya yang tidak disebutkan namanya dikutip dalam laporan itu mengatakan: "Tidak ada konfirmasi bahwa (cacar monyet) bocor, tetapi potensinya ada."

Monkeypox adalah infeksi virus langka yang dapat ditangkap dari hewan liar yang terinfeksi di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah.

Baca Juga: Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

Ini dapat menyebar di antara manusia melalui pernapasan tetesan atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Sekarang ada 20 kasus di Inggris, sekretaris kesehatan Sajid Javid mengungkapkan pada hari Jumat (20 Mei).***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x