Merek-merek Besar Mengkhawatirkan China karena Kelas Menengah Menolak Kemewahan

- 24 Mei 2022, 07:01 WIB
Jalan kosong terlihat di Shanghai Central Business District (CBD) selama 'lockdown', di tengah pandemi COVID-19, di Shanghai, Cina 16 April 2022.
Jalan kosong terlihat di Shanghai Central Business District (CBD) selama 'lockdown', di tengah pandemi COVID-19, di Shanghai, Cina 16 April 2022. /REUTERS/Aly Song

ZONA PRIANGAN - Chloe Kou, manajer pemasaran merek kecantikan berusia 28 tahun dari Shanghai, tidak akan membeli "satu atau dua" tas tangan kelas atas seperti biasanya pada tahun ini. Sebaliknya, dia berencana untuk menghemat uangnnya dari membelanjakan barang mewah dan itu adalah masalah bagi merek-merek mewah.

Kebijakan nol-COVID China saat ini, di mana 'lockdown', pembatasan, dan dampak ekonomi yang menyertainya telah berdampak pada keamanan finansial konsumen.

"Pakaian atau tas mewah, saya benar-benar berpikir tidak perlu untuk saat ini, [karena] ketidakpastian seputar situasi keuangan saya," kata Kou, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 24 Mei 2022: Elsa Bertekuk Lutut Diberi Pelajaran tentang Hidup oleh Andin

"Saya benar-benar merasa bahwa kita perlu melindungi diri kita sendiri dari ketidakpastian seputar ekonomi ini," tambahnya.

Jika dia tipikal dari banyak profesional muda, perkotaan, kelas menengah di kota-kota di seluruh China, itu adalah berita buruk bagi merek-merek mewah yang sangat bergantung pada China daratan untuk pertumbuhan penjualan mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, negara tersebut menyumbang 21% dari pasar barang mewah pribadi dunia, di belakang Amerika Utara dan Eropa, menurut konsultan Bain & Co. Diperkirakan akan menjadi pasar teratas pada tahun 2025.

Baca Juga: Mengerikan, Tentara Rusia Juga Memiliki Daftar Warga Sipil Ukraina untuk Diburu dan Dieksekusi

Ketika kehidupan kembali normal di banyak tempat, penjualan barang mewah telah melonjak dalam beberapa kuartal terakhir, terutama di Amerika Serikat, tetapi penurunan penjualan di China mengancam ambisi pertumbuhan merek-merek mewah.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x