China Telah Mengeluarkan Persetujuan Penggunaan Obat HIV Keluaran Genuine Biotech Bagi Pasien COVID-19

- 26 Juli 2022, 20:00 WIB
Pekerja dengan pakaian pelindung berjalan di jalan, setelah wabah penyakit COVID-19 di Shanghai, Cina 9 Juni 2022.
Pekerja dengan pakaian pelindung berjalan di jalan, setelah wabah penyakit COVID-19 di Shanghai, Cina 9 Juni 2022. /REUTERS/Andrew Galbraith/File Photo

ZONA PRIANGAN - Pemerintah China pada hari Senin, 25 Juli 2022 telah mengeluarkan persetujuan yang memungkinkan penggunaan pil Azvudine besutan dari perusahaan domestik Genuine Biotech untuk merawat pasien dewasa tertentu yang terkonfirmasi positif COVID-19, menambahkan opsi perawatan oral lainnya terhadap virus COVID-19.

Dikutip dari Reuters, ketersediaan vaksin dan perawatan COVID yang efektif sangat penting dalam upaya China yang tengah menerapkan kebijakan "Dinamis COVID nol", yang bertujuan untuk menghilangkan setiap wabah, betapapun kecilnya dan bergantung pada pengujian COVID-19 secara massal dan karantina yang ketat.

Tablet Azvudine, yang disetujui China pada Juli tahun lalu untuk mengobati infeksi virus HIV-1 tertentu, telah diberi lampu hijau bersyarat guna merawat pasien dewasa dengan COVID -19 "tipe normal", demikian menurut Administrasi Produk Medis Nasional dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Bavarian Nordic Tengah dalam Pembicaraan untuk Memperluas Produksi Vaksin Cacar Monyet

"Tipe normal" COVID-19 adalah istilah yang digunakan oleh pemerintah China yang merujuk pada infeksi virus COVID-19, di mana ada tanda-tanda pneumonia, tetapi pasiennya belum mencapai tahap yang parah.

China pada bulan Februari mengizinkan penggunaan perawatan oral Pfizer Paxlovid pada pasien COVID-19 ringan hingga sedang yang berisiko tinggi berkembang menjadi kondisi parah pada orang dewasa. Pada tahun 2020, disetujui penggunaan kapsul Lianhuaqingwen, formula gaya pengobatan tradisional China, untuk meringankan gejala COVID-19 seperti demam dan batuk.

Dalam uji klinis tahap akhir, sebanyak 40,4% pasien yang menggunakan Azvudine menunjukkan perbaikan gejala selama tujuh hari setelah pertama kali minum obat, dibandingkan dengan 10,9% pada kelompok kontrol, demikian menurut bunyi pernyataan dari Genuine Biotech yang berbasis di provinsi Henan tanpa memberikan penjelasan lebih rinci.

Baca Juga: Drone Ukraina Menjatuhkan Bom yang Membuat Tank Bebek Duduk Rusia Meledak, 15 Tentara Moskow Tewas

Perusahaan China lainnya yang mengembangkan pengobatan COVID-19 oral potensial termasuk Shanghai Junshi Biosciences dan Kintor Pharmaceutical.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x