Tidak hanya benihnya yang begitu besar yang dihasilkan palem coco de mer. Daunnya juga bisa tumbuh 7 hingga 10 meter panjangnya dengan lebar 4,5 meter.
Hal ini begitu luar biasa bila mempertimbangkan spesies ini hanya tumbuh pada tanah berbatu yang miskin zat makanan.
Tidak cukup nitrogen dan fosfor di pulau-pulau tersebut, tetapi Lodoicea maldivica telah beradaptasi hidup tanda zat hara tersebut, memerlukan hanya sekitar sepertiga zat makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan di sekitarnya.
Benih Lodoicea maldivica begitu banyak dicari karena langkanya. Tidak hanya tumbuh di beberapa pulau di Seychelles, tetapi daur hidupnya juga berabad-abad, sebuah pohon palem hanya akan menghasilkan sekitar 100 benih.
Satu benih tampaknya membutuhkan hingga tujuh tahun untuk matang, dan dua tahun untuk berkecambah.
Namun demikian, perkecambahan hanya terjadi ketika palem tersebut mecapai “pubertas”, menurut The Spruce, yang dikutip Oddity Central, memakan waktu antara 80 dan 100 tahun.
Pohon palem ini mendapat namanya yang sangat terkenal, coco de mer, karena para pelaut menemukan benih-benih raksasa ini mengambang di samudera sehingga disebut “kelapa laut” atau coco de mer.