Ternyata Demam Sebenarnya Bukan Gejala Utama Covid-19, Berikut Kata Ahli

- 27 Juli 2020, 11:52 WIB
ILUSTRASI penggunaan thermo gun. /FREEPIK.COM
ILUSTRASI penggunaan thermo gun. /FREEPIK.COM /

ZONA PRIANGAN - Saat ini kita sudah tahu dan sering mendengar beberapa gambaran umum gejala Covid-19 seperti demam, batuk kering, kelelahan dan sakit tenggorokan.

Yang paling menonjol adalah demam, karena setiap kita masuk ke tempat umum pasti dilakukan pemeriksaan suhu untuk memastikan bahwa kita tidak mengalami demam.

Tetapi ternyata gejala Covid-19 yang paling menonjol itu bukanlah demam.

Baca Juga: Inilah Penyebab Kenapa Kota Bandung Terasa Dingin Akhir-Akhir Ini

Sebuah studi yang dilakukan oleh All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) mengklaim bahwa demam bukan merupakan gejala dominan Covid-19.

Penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Research (IJMR) dari Dewan Penelitian Medis India dilakukan pada 144 pasien yang dirawat di AIIMS Delhi antara 23 Maret dan 15 April, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui India Times.

Ini menyatakan bahwa selama fase itu, hanya 17 persen dari pasien Covid-19 ditemukan mengalami demam.

Baca Juga: Video Detik-detik Vinales Hampir Naik Motornya Valentino Rossi, Nyaris Saja!

Penelitian berjudul Profil klinis-demografi dan hasil rumah sakit dari pasien Covid-19 yang dirawat di pusat perawatan tersier di India utara menyatakan bahwa demam hanya ada di 17 persen dari pasien, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan laporan lain di seluruh dunia.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Bukan Demam, Gejala Utama Covid-19 yang Sebenarnya Diungkap Para Ahli"

"Selain itu Negara Tiongkok hanya 44 persen mengalami demam pada saat presentasi dan 88 persen mengalami demam selama tinggal di rumah sakit," ungkap peneliti.

Baca Juga: Ini Video TikTok yang Viral Lihat Singapura dari Belakang Rumah, Terlihat Bangunan Marina Bay Sands

Sebagian besar pasien dengan gejala mengalami gejala pernapasan ringan seperti gejala hidung, iritasi tenggorokan dan batuk, yang berbeda dari gejala yang dilaporkan dalam penelitian lain.

Lebih lanjut dikatakan bahwa 44 persen pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala ketika mereka dirawat di rumah sakit.

Sementara sejumlah besar pasien tanpa gejala adalah berita baik, karena ini menunjukkan bahwa mereka kebal terhadap infeksi.

Baca Juga: Bupati Garut Perbolehkan Warga Laksanakan Salat Idul Adha Berjemaah

Sebagian besar pasien diobati dengan perawatan suportif dan hanya memerlukan pengobatan simtomatik yaitu, antihistamin (48,6 persen), vitamin C (47,2 persen) dan parasetamol (20,8 persen).

Maka dari itu menurut peneliti bisa jadi demam bukan gejala yan paling menonjol ketika terpapar virus Covid-19 ini.*** (Kannia Nur Haida Komara/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah