VHDEI Merawat dan Melestarikan Sejarah Motor Legenda

- 1 Agustus 2020, 12:05 WIB
Harley-Davidson klasik, biasanya bukan untuk pemakaian harian, dalam sebulan paling dipakai sekali atau dua kali.*/DIDIH HUDAYA
Harley-Davidson klasik, biasanya bukan untuk pemakaian harian, dalam sebulan paling dipakai sekali atau dua kali.*/DIDIH HUDAYA /

 Kiprah spektakuler VHDEI, adalah  ketika dua tahun lalu, sukses menggelar “Indonesia Heritage Motorcycles” di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah dan berhasil mengumpulkan 295 Harley-Davidson berkategori klasik.*/Dok. VHDEI
Kiprah spektakuler VHDEI, adalah ketika dua tahun lalu, sukses menggelar “Indonesia Heritage Motorcycles” di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah dan berhasil mengumpulkan 295 Harley-Davidson berkategori klasik.*/Dok. VHDEI

Salah satu kiprah spektakuler mereka, adalah ketika dua tahun lalu, sukses menggelar Indonesia Heritage Motorcycles di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah dan berhasil mengumpulkan 295 Harley-Davidson berkategori klasik.

Lima diantaranya adalah Harley-Davidson 1918 dari Solo, HD 1928 dan 1930 keduanya dari Bandung, serta dua unit HD keluaran tahun 1942 dari Surabaya dan Jakarta,” kata Saulus Lacaden.

Baca Juga: Di Max Off-road 4x4 Specialist, Seni Restorasi dan Modifikasi Menemukan Bentuk Terbaiknya

Melestarikan keberadaan unit motor tua seperti apa yang dilakukan VHDEI, adalah sebuah upaya yang pantas diapresiasi, walaupun suka-duka serta romantikanya juga menyertai kiprah dalam hal mengurus motor tua.

“Secara teknis, problem yang kerap muncul biasanya ada pada bagian girboks dan sistem pengereman,” ungkap Saulus.

Mengatasinya, kata Saulus lagi, biasanya adalah saling tukar informasi, memberitahu teman-teman yang memerlukan atau beberapa diantaranya inden spare part ke luar negeri, walaupun barang pesanan relatif lama datangnya.

Baca Juga: Ford GPW Military Jeep 1944, Menikmati Sensasi Kendaraan Peninggalan Perang

Masa penantian biasanya membuat mereka merasa gregetan menunggu bagian suku cadang yang dipesan.

“Sedangkan untuk rem, sudah bisa diakali sendiri, diantaranya membuat kampas baru untuk mengganti bagian pirodonya. Namun secara umum, setiap model dari HD Klasik masing-masing beda masalahnya,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x