Studi Terbaru: Botol Air Minum Kemasan Penuh dengan Nanoplastik yang Tak Terlihat

- 9 Januari 2024, 17:57 WIB
Wisatawan mengisi botol plastik dengan air dari air mancur umum di Kastil Sforzesco, di Milan, Italia, 25 Juni 2022.
Wisatawan mengisi botol plastik dengan air dari air mancur umum di Kastil Sforzesco, di Milan, Italia, 25 Juni 2022. /AP Photo/Luca Bruno

“Hal ini masih dalam tinjauan. Kita tidak tahu apakah ini berbahaya atau seberapa berbahayanya,” kata penulis bersama studi, Phoebe Stapleton, seorang toksikolog dari Rutgers.

Asosiasi Air Minum Kemasan Internasional menyatakan bahwa belum ada metode pengukuran standar dan konsensus ilmiah tentang dampak kesehatan potensial dari partikel nano- dan mikroplastik.

Baca Juga: Saham Coca-Cola Turun 4 Miliar Dolar Amerika Serikat setelah Cristiano Ronaldo Anjurkan Minum Air Mineral

Menurut PBB, dunia "terseret oleh beban polusi plastik, dengan lebih dari 430 juta ton plastik diproduksi setiap tahunnya," dan mikroplastik ditemukan di laut, makanan, dan air minum dunia, termasuk yang berasal dari pakaian dan filter rokok.

Meskipun belum ada kepastian tentang bahaya nanoplastik, para penulis studi mengakui bahwa mereka telah mengurangi konsumsi air minum kemasan mereka setelah melakukan penelitian ini.

Beberapa pakar luar, yang memuji penelitian ini, setuju bahwa masih ada kekhawatiran umum terkait bahaya partikel plastik halus, namun masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan pasti.

Baca Juga: Jersey Liverpool 2020-2021 Menggunakan Bahan Daur Ulang Botol Air Mineral

Beberapa mengatakan bahwa aditif dalam plastik mungkin lebih berbahaya daripada plastik itu sendiri.

Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, penelitian ini dianggap sebagai perkembangan penting dalam studi tentang plastik di lingkungan dan tubuh manusia.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah