ZONA PRIANGAN - Agresi Cina yang mengklaim pulau-pulau kecil di wilayah negara tetangga mendapat respons dari Amerika Serikat (AS).
Bahkan hubungan Cina-AS bakal memanas, setelah negeri Paman Sam itu mengirimkan kekuatan militernya langsung di depan negeri Tirai Bambu.
AS tampaknya sudah geram dengan agresi Cina dan mengirimkan pesan serius ke Beijing.
Baca Juga: Cair Lagi Bantuan di Desember Ini, Ada Subsidi Guru, Banpres UMKM, Peserta Prakerja dan BST
Militer AS tidak main-main terbukti US Navy sudah melakukan manuver, artinya peperangan bisa dilakukan saja.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Nyalakan Sinyal Bahaya, US Navy Ajak Dua Negara Tantang Perang China di Pasifik".
AS juga sudah mengajak dua sekutunya, yakni Prancis dan Jepang untuk melakukan latihan perang bersama Laut China Timur.
Baca Juga: Ibu-ibu, Ini Ada Lima Pertanyaan yang Mengungkap kalau Suami Suka Berbohong, Nomor 5 Paling Jitu
Kalau sudah pamer kekuatan begitu, tampaknya tinggal tunggu aba-aba untuk menggempur Cina.
"Latihan militer skala besar ini bertujuan untuk melawan agresi Cina yang mengklaim pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur," tulis demikian dilaporkan Reuters.
KSAL Prancis Laksamana Pierre Vandier menjelaskan jika latihan perang ini sebagai wujud kerja sama antara Paris-Tokyo.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Milik Partai Komunis Bocor ke Publik, Faktanya Mencengangkan!
"Ini adalah sinyal bahaya yang ditujukan untuk Beijing. Ini adalah pesan tentang eratnya kemitraan multilateral dan kebebasan wilayah (di Pasifik)," kata Pierre.
Belum ada tanggapan Cina akan latihan militer ini.
Yang pasti, PLA Navy Cina akan melakukan manuver sendiri untuk membalas kelakuan US Navy.
Baca Juga: Kapal Tenggelam, Seorang Nelayan Selamat dari Ganasnya Ombak Laut Jawa Hanya Mengandalkan Styrofoam
Terlebih mereka sudah meningkatkan kesiapan armada tempur di beberapa wilayah pesisir.
Paling kentara ialah penempatan kekuatan PLA di Guangdong untuk melakukan serangan ke Taiwan.***(Beryl Santoso/zonajakarta.com)