Donald Trump Kesal, Kongres AS 'Ambil Alih' Jalannya Pemerintahan dan Siap Perang Melawan China

7 Januari 2021, 19:26 WIB
Senator Partai Republik James Inhofe mengklaim Beijing tengah mempersiapkan skenario 'Perang Dunia III'. Sementara China perlihatkan Kekuatan Tempur ke AS, Xi Jinping perintahkan China kerahkan Kapal Cepat Rudal Siluman. /Xinhua /

ZONA PRIANGAN - Ketegangan memuncak setelah veto Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang RUU Pertahanan dibatalkan Kongres AS.

Kongres AS siap menyambut datangnya Perang melawan China.

Kini Kongres AS 'mengambil alih' jalannya pemerintahan, dimana mereka setuju mengucurkan dana 740,5 miliar dolar AS untuk membuat senjata baru.

Baca Juga: Tidak Jauh dari Natuna, China Mengubah Terumbu Karang Menjadi Pangkalan Militer Terpadu

Seperti telah ditulis zonajakarta.com dalam artikel berjudul: Donald Trump Tersenyum Kecut, Kongres AS Siap Menyambut Datangnya Perang Dunia III Lawan China

Dilansir zonajakarta.com dari Express, Selasa 5 Desember 2021 Kongres AS sedang membentuk Task Force Pacific Deterrence Initiative.

Pacific Deterrence Initiative ini nantinya untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Samudra Pasifik.

Tentu saja penyebab utamanya ialah China, dimana Beijing yang mengklaim 80 persen perairan Pasifik akan berbenturan dengan armada perang AS.

Baca Juga: Kehadiran HMS Ratu Elizabeth Membuat Panas di LNU, Cina Akan Mengambil Tindakan

Senator Partai Republik James Inhofe mengklaim Beijing tengah mempersiapkan skenario 'Perang Dunia III'

“Kami berada di situasi paling berbahaya yang pernah kami alami sebelumnya,” ujar James.

Anggota Partai Demokrat, Jack Reed kali ini sepaham dengan kubu Republik mengenai hal ini.

Baca Juga: Senator Partai Republik: Beijing Tengah Mempersiapkan ‘Perang Dunia III’ di Laut Natuna Utara

“Ini adalah pertama kalinya kami benar-benar mundur dan merasa kami memiliki ancaman baru yang meningkat di Pasifik," ujar Reed.

Karena RUU Pertahanan yang ia Veto dibatalkan Kongres AS, trump merasa kesal.

“Senat Republik baru saja melewatkan kesempatan untuk menyingkirkan Pasal 230, yang memberikan kekuasaan tak terbatas kepada perusahaan-perusahaan teknologi besar. Menyedihkan!!!” tulis Trump di akun twitternya.

Baca Juga: Hati-hati, Kecanduan Seksual pada Anak Akibat Pornografi, Berikut adalah Faktanya

Tapi kompatriot Trump di partai Republik, Mitch McConnell, malah menegaskan jika RUU ini memang harus segera dilaksanakan karena kepentingan nasional AS ada di situ.

“Inilah yang menjadi fokus Senat untuk menyelesaikan undang-undang pertahanan tahunan yang menjaga tentara kami,” ujar McConnell.

“Kami telah menegaskan undang-undang ini 59 tahun berturut-turut, dan dengan segala cara kami menyelesaikan NDAA tahunan ke-60 dan mengesahkannya menjadi undang-undang sebelum Kongres ini berakhir,” tambahnya.*** (Beryl Santoso/zonajakarta.com)

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Express Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler