Bunuh Diri Massal Sekeluarga, Salah Satu Pelaku Merasa Kesal Atas Sinetron di Televisi

6 April 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi bunuh diri.* /Pixabay /Cdd20


ZONA PRIANGAN - Bunuh diri massal satu keluarga di pinggiran Kota Dallas Amerika Serikat agak berbeda karena dimotori dua pelaku.

Pada umumnya, kasus bunuh diri massal satu keluarga, cuma satu pelaku yang dominan dalam mengeksekusi.

Namun, dalam kasus di Kota Dallas, polisi menyimpulkan dua saudara membuat perjanjian membunuh keluarganya dan diri mereka sendiri.

Baca Juga: Seorang Pria Kaget Ketika Bangun Pagi Menemukan Ada Wanita Tidur Telanjang di Kamar Tidurnya

Baca Juga: Beredar, Foto dan Video Belasan Wanita Telanjang Sedang Berjemur di Balkon Gedung Pencakar Langit

Polisi datang ke lokasi kejadian jam 1 pagi setelah menerima telefon dari seseoran yang khawatir teman saudaranya melakukan bunuh diri.

Tiba di tempat kejadian perkara, polisi sudah menemukan 6 sosok yang tidak bernyawa

"Tampaknya kedua bersaudara itu telah membuat kesepakatan, mereka akan bunuh diri total," kata kata sersan polisi Hon Felty.

Baca Juga: Seorang Politisi Minta Maaf, Istrinya Tampil Telanjang Bulat di Layar Zoom

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Felty mengatakan salah satu dari dua bersaudara itu menulis posting panjang di media sosial.

Dia mengatakan dia dan saudaranya punya rencana untuk membunuh anggota keluarga mereka dan kemudian diri mereka sendiri.

Dia juga menulis bahwa semua keputusannya didasarkan pada pro dan kontra yang menimbang, termasuk keputusan untuk membunuh keluarganya.

Baca Juga: Monster Loch Ness Muncul dari Persembunyian Terekam Selama 3 Menit

Baca Juga: Seorang Nelayan Tak Sengaja Menangkap Monster Laut kemudian Melepaskannya Lagi

Polisi menemukan enam anggota keluarga tewas di rumah tersebut. Felty mengatakan yang tewas termasuk dua saudara laki-laki, seorang saudara perempuan, ayah dan ibu mereka serta seorang nenek.

Diungkapkan Felty, mereka yang tewas berusia antara 19 hingga pertengahan 70-an.

Felty mengaku belum merilis nama-nama korban. Dia mengatakan kematian sedang diselidiki sebagai pembunuhan-bunuh diri tapi dia belum bisa mengatakan siapa yang menembak siapa.

Baca Juga: Zombie Ditemukan di Pedesaan Australia, Peneliti Lakukan Penyelidikan

Baca Juga: Hantu Senang Bergentayangan di Dapur dan Menjatuhkan Beberapa Benda

Saudara yang menulis postingan di media sosial mengatakan di dalamnya bahwa dia lebih sering mengiris dirinya sendiri akhir-akhir ini.

"Perilaku itu sebagai pengobatannya untuk depresi, namun upaya itu tidak memberikan hasil," ujar Felty.

Dalam postingan tersebut, dia juga menghabiskan "banyak waktu" menulis tentang kekecewaannya dengan bagaimana sinetron televisi "The Office" berakhir.

Baca Juga: Penjualan Rumah Ini Selalu Gagal, Calon Pembeli Pasti Ketakutan di Salah Satu Sudut Ruangan

Baca Juga: Sebuah Properti Aneh Mendadak Viral di Twitter, Benarkah Rumah Vampire?

"Dia pikir itu seharusnya berakhir dengan sangat berbeda dan dia kesal," tutur Felty.

Kakak yang menulis postingan di media sosial juga mengatakan di dalamnya bahwa menurutnya terlalu mudah bagi saudaranya untuk mendapatkan senjata api.

Pembunuhan massal di mana dua saudara kandung adalah pelakunya jarang terjadi, kata James Alan Fox, seorang kriminolog di Northeastern University.

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Rasakan 5 Manfaat Kesehatan, Asal Tidur Siang Tidak Boleh Lebih dari 45 Menit

“Dalam situasi seperti ini, pembunuhan massal, biasanya satu pelaku,” katanya seperti dikutip zonapriangan.com dari ABC News.

Dia mengatakan, dari 217 pembunuhan massal keluarga, 207 melibatkan satu pelaku.

Satu-satunya pembunuhan massal keluarga lainnya yang tercatat dalam database yang melibatkan saudara kandung adalah pembunuhan tahun 2015 di Oklahoma.

Baca Juga: Ini 7 Cara agar Otak, Jantung, Ginjal, Pankreas, Hati, Usus, dan Perut Tetap Sehat

Baca Juga: Otak Jadi Sehat dan Stres Hilang, Lakukan Hubungan Intim Pagi Hari

Dua saudara laki-laki - Robert dan Michael Bever - dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas penikaman kematian orang tua dan tiga saudara kandung mereka.

Pada saat pembunuhan, Robert berusia 18 tahun dan Michael 16 tahun.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler