Jerman Dilanda Banjir Bandang, Semuanya Terendam Air Hanya Dalam 15 Menit

19 Juli 2021, 12:51 WIB
Jerman dilanda banjir bandang, semuanya terendam air hanya dalam 15 menit. /NDTV.com/

ZONA PRIANGAN - Banjir bandang telah menghancurkan seluruh desa dan menewaskan sedikitnya 150 orang di Eropa, kebanyakan korban berasal dari wilayah barat Jerman, di mana layanan darurat masih menyisir reruntuhan pada Jumat, 16 Juli 2021.

Penduduk yang tidak curiga sama sekali, tidak lengah oleh arus deras yang dijuluki "banjir kematian" oleh surat kabar Jerman Bild.

Di beberapa daerah, jalan-jalan dan rumah-rumah terendam air, sementara mobil-mobil dibiarkan terbalik di jalan-jalan yang basah setelah banjir bandang berlalu. Beberapa distrik benar-benar terputus.

Baca Juga: Biasanya Siklus Satu Generasi Kini Lebih Sering Terjadi, Banjir di Eropa Barat Tewaskan 125 Jiwa 1.500 Hilang

"Semuanya terendam air dalam waktu 15 menit," kata Agron Berischa, seorang dekorator berusia 21 tahun dari Bad Neuenahr di negara bagian Rhineland-Palatinate, dikutip ZonaPriangan dari NDTV, Sabtu 17 Juli 2021.

"Flat kami, kantor kami, rumah tetangga kami, di mana-mana terendam air," tambahnya.

Di dekat Schuld, Hans-Dieter Vrancken mengatakan, karavan, mobil hanyut, pohon tumbang, rumah-rumah dirobohkan," ujarnya.

Baca Juga: Bendungan di Empat Kecamatan Jebol, 2 Orang Tewas dan 10 Ribu Rumah Warga Tergenang Banjir

"Kami telah tinggal di sini di Schuld selama lebih dari 20 tahun dan kami tidak pernah mengalami hal seperti itu. Ini seperti zona perang," katanya.

Roger Lewentz, menteri dalam negeri untuk Rheinland-Palatinate, mengatakan kepada Bild bahwa kemungkinan jumlah kematian akan meningkat karena layanan darurat terus mencari daerah yang terkena dampak selama beberapa hari mendatang.

Beberapa orang dikhawatirkan tewas dalam tanah longsor di Kota Erftstadt di North Rhine-Westphalia (NRW) yang dipicu oleh banjir.

Baca Juga: Korban Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Citengah, Sumedang Selatan Dievakuasi Tim SAR Gabungan

Sementara di negara tetangga Belgia, pemerintah mengkonfirmasi jumlah kematian telah melonjak menjadi 20, laporan sebelumnya mengatakan 23 orang tewas, dengan lebih dari 21.000 oang dibiarkan tanpa pasokan tenaga listrik di satu wilayah.

Perdana Menteri Alexander De Croo menyatakan Selasa sebagai hari berkabung nasional. Luxemburg dan Belanda juga diguyur hujan lebat, menggenangi banyak daerah dan memaksa ribuan orang mengungsi di Kota Maastricht.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler