ZONA PRIANGAN - Terungkap, 7 orang dari kelompok bersenjata Kolombia yang membunuh Presiden Haiti, Jovenel Moise pernah dilatih di Amerika Serikat.
Pentagon mengakui ada individu dari tentara Kolombia yang ditangkap itu, pernah mengikuti pelatihan militer di Amerika Serikat (AS).
Namun, juru bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby membantah, kalau pelatihan itu merencanakan pembunuhan atau kudeta.
Baca Juga: China Ancam Jatuhkan Bom Nuklir ke Jepang, Ben Wallace: Inggris Tidak Takut
Menurut John Kirby, pelatihan personel militer di AS sudah umum. Tapi tidak ada materi untuk melakukan kudeta.
"Pelatihan tersebut adalah sangat umum, dan tidak [mengarah] atau [mendorong] apa yang terjadi di Haiti,” tegasnya.
Dijelaskan, pelatihan militer di AS meliputi pengembangan kepemimpinan kadet, operasi kontra-narkoba, pengembangan profesional bintara.
Pelatihan kepemimpinan unit kecil, pelatihan hak asasi manusia, pelatihan medis darurat, dan beberapa pelatihan perawatan helikopter.
John Kirby tidak mau menjelaskan identitas 7 tentara Kolombia yang pernah mengikuti pelatihan di AS dan terlibat pembunuhan Presiden Haiti.
Seperti diketahui, sekira 24 tersangka telah dibawa ke tahanan Haiti, mayoritas dari mereka adalah mantan anggota militer Kolombia.
Baca Juga: Tank Sprut-SDM1, Senjata Mematikan Milik Rusia yang Disiapkan Menyerang Ukraina
Mereka yang terlibat pembunuhan Presiden Jovenel Moise, sekarang bekerja untuk perusahaan keamanan swasta yang berbasis di AS.
Beberapa tentara yang terlibat kudeta dan pembunuhan, selama ini dikait-kaitkan dengan pelatihan di AS.
Sejak 2008, di Afrika tidak kurang dari tujuh kudeta militer yang dipelopori oleh para pejuang terlatih Amerika.
Baca Juga: Ini 4 Cara Kim Jong-un Mengeksekusi Mati Lawannya, Nomor 3 Dilindas Tank Militer
Di antara yang terbaru adalah dua kudeta terpisah di Mali sejak Agustus 2020, keduanya dipimpin oleh Kolonel Assimi Goïta yang dilatih di AS.
Dikutip dari rt.com, di seluruh dunia, rekor program pelatihan AS tampak jauh lebih memberatkan.
Antara 1970 dan 2009, militan terlatih Amerika terlibat dalam 165 upaya kudeta, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2017 oleh Jonathan Caverley dari US Naval War College dan Jesse Savage dari Trinity College Dublin.
Baca Juga: Tsunami Radioaktif, Senjata Nuklir Tercanggih Milik Rusia dalam Menghadapi Perang
Meskipun penelitian mereka terbatas hanya pada dua program khusus, mereka menemukan hubungan yang kuat antara pelatihan militer asing AS dan upaya kudeta yang didukung militer.***