Kisah Luar Biasa, Tsutomu Yamaguchi Selamat dari 2 Ledakan Bom Atom

11 Agustus 2021, 21:37 WIB
Pemandangan mengerikan akibat ledakan bom masih membekas di benak Tsutomu Yamaguchi hingga akhir hayatnya.* /twitter /michaelshermer

ZONA PRIANGAN – Sekitar pukul 08.15 di pagi hari 6 Agustus 1945, Tsutomu Yamaguchi menuju tempatnya bekerja ketika ia melihat dan memperhatikan pesawat pembom B-29 membumbung tinggi di langit Hiroshima.

Sebuah objek kecil menggantung pada dua parasut yang dijatuhkan pesawat terbang tersebut.

Selanjutnya yang diingat Yamaguchi adalah kilatan cahaya seperti nyala magnesium meluncur cepat ke arah kota ini.

Baca Juga: Tsunami Radioaktif, Senjata Nuklir Tercanggih Milik Rusia dalam Menghadapi Perang

Bom atom uraniun 13-kiloton, yang dikenal sebagai Little Boy, menghancurkan sebagian besar kota Hiroshima.

Hanya tiga kilometer dari pusat ledakan, Yamaguchi dengan keras terdorong sebelum secara naluri mencari perlindungan di selokan sebuah irigasi.

Sebagai seorang insinyur kelautan, ia dikirim ke Hiroshima tiga bulan lebih awal oleh bosnya di Industri Berat Mitsubishi untuk bekerja di atas kapal tanker.

Baca Juga: Dukun Siberia Ini Melihat Ada Roh Setan pada Presiden Rusia, Alexander Gabyshev: Putin Harus Diusir

Ini diperkirakan menjadi hari keduanya di kota ini dan ia nekat kembali ke keluarganya.

Menderita karena pecahnya gendang telinga dan terbakar di bagian atas tubunya, pria berusia 29 tahun ini menghabiskan semalaman dalam keadaan cemas di dalam perlindungan bersama para koleganya.

Melewati pemandangan yang menyayat dan mengerikan, hari berikutnya ia kemudian pergi menuju ke bagian barat kota ini menuju stasiun.

Baca Juga: Melihat Bintang Porno, Petinju Manny Pacquiao Menghentikan Mobil, Apa yang Diperbuatnya Bikin Kaget

Karena jembatan yang ambruk, ia terpaksa menyeberangi sungai yang dipenuhi mayat menggembung pria, wanita, dan anak-anak, beberapa terlihat berpelukan.

Pada saat itu ia hanya ingin cepat menyeberang sungai, tak mempedulikan mayat bergelimpangan.

Ajaibnya, kereta api masih beroperasi. Yamaguchi kembali ke kampung halamannya di Nagasaki pada 8 Agustus.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Cantik Ini Diterpa Isu Kurang Enak, Raih Medali Emas Karena Pakai Jimat

Ia bergegas ke rumah sakit untuk merawat luka bakarnya dan dalam 24 jam ia kembali bekerja.

Sementara di tengah penjelasan dari ketidakpercayaan bosnya apa yang ia saksikan di Hiroshima, insinyur ini dilemparkan kembali oleh ledakan lainnya.

Fat Man, kode nama perang untuk bom atom kedua, menurut laporan akan diledakkan di atas Kokura di Fukuoka, namun karena terhalang awan, tujuan diubah ke kota Nagasaki.

Baca Juga: 1.000 Pasukan US Army dengan Senjata Tempur Diterjunkan ke Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara

Jumlah warga yang terbunuh seketika akibat ledakan tercatat antara 35.000 dan 40.000 sementara puluhan ribu tewas setelahnya akibat efek kesehatan jangka panjang.

Yamaguchi, yang lagi-lagi sekitar 3 km dari pusat ledakan, selamat bersama istrinya dan anaknya yang masih berusia 5 bulan.

Pada 2009, beberapa tahun setelah kematiannya, warga asli Nagasaki ini menjadi satu-satunya orang yang secara resmi diperkenalkan oleh pemerintah Jepang sebagai hibakusha (selamat dari bom atom) ganda.

Baca Juga: Ini 10 Mata Uang yang Dianggap Lemah Terhadap Dolar Amerika, Rupiah Ada di Urutan Berapa Ya

“Mitsubishi memiliki pabrik di Hiroshima dan Nagasaki sehingga banyak pekerjanya menumpang kereta api yang sama dengan Yamaguchi,” kata Inazuka, yang menyutradarai film dokumenter 2011 Twice Bombed: The Legacy of Tsutomu Yamaguchi.

“Kebanyakan dari mereka tewas pada serangan kedua, namun, sulit untuk mengkonfirmasi dari ratusan yang selamat lainnya.

“Kebanyakan memilih untuk tutup mulut mengenai pengalaman mereka. Di tahun-tahun terakhirnya Yamaguchi sangat terbuka mengenai apa yang terjadi dan menjadi seperti jurubicara untuk para hibakusha,” tambah Inazuka.

Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram

Selama sepuluh tahun kisah Yamaguchi tidak diketahui, sampai pada 1981 ia mendengar Paus Yohanes Paulus II berbicara di Hiroshima mengenai perang dan ia merasa ingin menyampaikan pesan.

Yamaguchi menghadapi dilema karena ingin melindungi keluarganya. Hibakusha dan anak-anaknya sering menghadapi diskriminasi ekstrem saat ingin melamar kerja atau menikah.

Mereka dijauhi karena efek dari radiasi beracun, dan bahkan banyak yang percaya efek ini menular.

Baca Juga: Pelaku Usai Membakar Gereja lantas Membunuh Imam Katolik, Mendagri: Itu Mengerikan

Pada 2005, setelah kematian anaknya Katsutoshi akibat kanker, Yamaguchi mengubah pendiriannya, memutuskan untuk berbicara terbuka mengenai apa yang menimpanya di akhir Perang Dunia II tersebut.

Selain berinisiatif menulis riwayat hidupnya, ia pun muncul dalam dua film dokumenter, Niju Hibakusha (Dua Kali Dibom, Dua Kali Selamat) yang disutradarai Hideo Nakamura selain yang disutradarai Inazuka di atas.

Pada usia ke-90, Yamaguchi mendapat passport pertamanya dan terbang ke New York untuk berbicara di forum PBB.

Baca Juga: Nude Cruise Mengangkut Penumpang Telanjang Melintas di Sungai Exe, Warga Devon Kaget Tidak Percaya

Ia juga menulis dan merespon mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai pelarangan senjata nuklir.

“Sampai saat ini, banyak orang yang tidak tahu ada orang-orang yang selamat dari dua kali bom atom,” kata Inazuka kepada Tokyo Weekender.

“Fakta bahwa Yamaguchi begitu dekat dengan dua ledakan hebat dan tetap hidup adalah sebuah hal yang luar biasa,” tambah Inazuka***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Tokyo Weekender

Tags

Terkini

Terpopuler