Afghanistan Merupakan Negara yang Paling Banyak Diserang oleh Drone, Hampir 20 Bom Setiap Hari

29 Agustus 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi pesawat tak berawak (drone).* /Pixabay /Herney Gómez

ZONA PRIANGAN - Afghanistan telah menjadi negara yang paling banyak dibom oleh pesawat tak berawak di dunia (drone) dalam peperangan modern.

Puncak serangan drone pada 2019 dengan total 7.423 bom dijatuhkan di negara Afghanistan atau 20 bom per hari, menurut data militer AS.

Tidak selamanya serangan drone militer AS tepat sasaran. Ada kalanya serangan itu melenceng dari target.

Baca Juga: Taliban Mengutuk Serangan Drone MQ-9 Reaper Amerika Serikat Terhadap ISIS-K Karena Ada Korban Sipil

Pada bulan November 2019, sebuah drone Reaper yang dikerahkan ke sebuah desa di wilayah pegunungan Paktia menewaskan tujuh orang tak bersalah.

"Saya ragu para pembunuh akan diadili suatu hari nanti. Tuhan adalah satu-satunya harapan kami," kata warga setempat Mohammad Anwar kepada Foreign Policy.

Islam Khan, warga lainnya, menuntut keadilan, dengan mengatakan: “Kami seperti semut bagi mereka. Pembunuh harus diadili."

Baca Juga: Kakek dan Cucu Sudah Melambaikan Paspor untuk Masuk Pesawat, Keduanya Tewas Jadi Korban Bom Bunuh Diri

"Jika itu tidak terjadi, itu hanya mengungkapkan bahwa dunia Barat tidak peduli dengan orang Afghanistan yang mereka bunuh," ucap Islam Khan.

Pada 2015, Intercept menerbitkan kebocoran dokumen internal yang disediakan oleh sumber anonim dari dalam program drone AS.

Dokumen-dokumen tersebut mengungkapkan bahwa militer melabeli orang-orang tak dikenal yang dibunuhnya sebagai 'musuh yang terbunuh dalam aksi'.

Baca Juga: Keluarga Besar Marinir Berduka, Sehari Setelah Menyelamatkan Bayi, Nicole Gee Tewas oleh Teror Bom Bunuh Diri

Dokumen lain yang dikutip The Sun mengungkapkan bahwa antara Mei dan September 2012, drone beroperasi dengan label 19 hit sukses sebagai "jackpot".

Meskipun seruan untuk penyelidikan meningkat, analisis baru-baru ini menemukan bahwa antara tahun 2002 dan 2015 militer AS melakukan 228 investigasi terhadap insiden korban sipil.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler