Taliban Merapat ke China, Para Diplomat Negeri Komunis Itu Merasa Aman di Kabul

3 September 2021, 18:38 WIB
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China 28 Juli 2021.* /Reuters /Xinhua/Li Ran

ZONA PRIANGAN - Taliban yang memegang kekuasaan di Afghanistan memastikan akan merangkul China untuk melakukan investasi.

Pejabat Taliban juga menyebutkan China sebagai sekutu terdekat mereka di komunitas internasional.

Tanda-tanda Taliban akan merapat ke China, sudah terlihat ketika para diplomat negeri komunis itu tidak melakukan evakuasi dari Kabul.

Baca Juga: Taliban Susun Daftar Pembunuhan Para Pelacur dengan Cara Mengakses Situs Porno

Ketika sejumlah staf kedutaan negara asing meninggalkan Kabul, diplomat China tetap merasa aman dalam kekuasaan Taliban.

Juru bicara Taliban, Zabihulla Mujahid mengatakan, China akan membantu menghidupkan kembali pertambangan tembaga Afghanistan.

Dia memuji China atas proyek investasi One Belt One Road mereka yang telah maju meskipun ada kritik dari negara-negara barat.

Baca Juga: Tidak Ada Foto Ratu Elizabeth, Piano Dihancurkan, dan Kendang Dirobek Menandai Kekuasaan Taliban

Taliban dan China sudah menjalan hubungan, ketika delegasi Taliban mengunjungi China pada bulan Juli untuk melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Wang Yi, di Tianjin.

Mujahid mengatakan kepada surat kabar Italia La Repubblica: “China adalah mitra utama kami dan bagi kami merupakan peluang fundamental dan luar biasa karena siap untuk berinvestasi dan merekonstruksi negara kami."

“Kami sangat menjunjung tinggi proyek One Belt One Road yang akan berfungsi untuk menghidupkan kembali Jalur Sutra kuno," ujarnya.

Baca Juga: Dapat Ancaman Taliban, Polisi Wanita Ini Gagal Diangkut Pasukan AS, Minta Tolong Rusia tapi Ditolak

“Di luar itu, kami memiliki tambang tembaga yang kaya yang berkat China dapat diproduksi kembali dan dimodernisasi," ucapnya.

"China mewakili paspor kami menuju pasar seluruh dunia," tuturnya yang dikutip The Sun.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler