Menciptakan Dinosaurus dari DNA, Inilah yang Para Ilmuwan Pikirkan Tentang Jurassic Park

7 September 2021, 11:00 WIB
Menciptakan dinosaurus dari DNA. /NDTV.com

ZONA PRIANGAN - Ada dua jenis orang di dunia. Mereka yang terpesona oleh dunia yang diciptakan di Jurassic Park karya Michael Crichton dan orang lain yang ketakutan akan kemungkinannya.

Tetapi sejak sutradara Steven Spielberg menghidupkan novel itu dengan filmnya pada 1993 dengan nama yang sama, ada satu pertanyaan di benak banyak orang.

Apakah mungkin untuk menciptakan kembali dinosaurus, mengingat kemajuan dalam sains dan studi tentang DNA? Di Jurassic Park, para ilmuwan menggunakan DNA untuk menciptakan berbagai spesies dinosaurus termasuk Triceratops, Velociraptor, dan T. Rex yang menakutkan.

Baca Juga: Tesla Akan Meluncurkan Mobil Listrik Tanpa Setir pada 2023, Produksi Dilakukan di China

Pada kenyataannya, itu lebih mudah dibayangkan daripada dilakukan, kata para ahli. William Ausich, Profesor Emeritus Paleontologi di Ohio State University, menjelaskan dalam sebuah kolom di The Conversation bahwa tugas ini menjadi sangat sulit mengingat fakta bahwa yang tersisa dari dinosaurus hanyalah fosilnya.

DNA, di sisi lain, jauh lebih mudah diperoleh dari "bagian lunak" makhluk. Ini bisa berupa organ, pembuluh darah, saraf, otot, dan lemak, katanya.

"Dibenamkan selama puluhan juta tahun dalam lumpur purba, mineral, dan air, fosil berasal dari apa yang disebut "bagian keras" dinosaurus, tulang, gigi, dan tengkoraknya," kata William Ausich, menanggapi pertanyaan seorang anak berusia lima tahun, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 6 September 2021.

Baca Juga: Rumah Gelembung Jetsons dengan Gaya Hayalan Abad Antariksa Dijual Rp 16 Miliar

"Bagian lunaknya telah terurai atau dimakan oleh dinosaurus lain," tambahnya.

Menjelaskan kompleksitas DNA, dia menambahkan, “DNA yang merupakan singkatan dari asam deoksiribonukleat adalah sesuatu di setiap sel setiap organisme yang pernah hidup di Bumi, termasuk dinosaurus.

”Dia menyamakannya dengan molekul yang membawa kode genetik, yang pada gilirannya digambarkan sebagai satu set instruksi yang membantu tubuh dan pikiran tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Baca Juga: Komandan Taliban Mullah Neda Mohammad Jadi Gubernur Nangarhar Tangkapi Anggota ISIS-K

"Dan molekul-molekul ini meluruh," katanya.

“Studi terbaru menunjukkan DNA memburuk dan akhirnya hancur setelah sekitar 7 juta tahun,” jelasnya, mengutip sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Mengingat bahwa dinosaurus terakhir mati pada 65 juta tahun yang lalu, kemungkinan menemukan DNA sangat tipis. Ausich mengatakan bahkan jika para ilmuwan mampu menemukan potongan-potongan dinosaurus, mereka tidak akan mampu membuat dinosaurus yang utuh.

Baca Juga: Pertemuan Seorang Pria dengan Singa Ketika Sedang Menyeduh Kopi di Sebuah Kamp di Afrika Selatan

“Sebaliknya, mereka harus menggabungkan fragmen dengan DNA hewan modern untuk menciptakan organisme hidup,” pungkasnya.

Menurut ahli paleontologi, organisme ini tidak akan menjadi dinosaurus yang lengkap atau sebenarnya melainkan hibrida dari dinosaurus dan burung atau reptil.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler