ZONA PRIANGAN - Helikopter Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) berhasil menyerbu kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Oman.
Penyerbuan helikopter cepat tanggap IRGC setelah mendapat informasi, kapal perang AS berupaya membajak kapal tanker minyak Iran.
Press TV milik negara Iran mengatakan IRGC telah berhasil mengejar pasukan Amerika di Laut Oman, dan menuduh AS berusaha mencuri minyak Iran.
Baca Juga: Kapal Perang China dan Rusia Masuk Selat Hokkaido, Angkatan Laut Jepang Cuma Bisa Memantau
IRGC akhirnya menguasai kembali kapal tanker Iran dalam operasi menggunakan helikopter. Kemudian dikembalikan ke perairan Iran.
Sebelumnya Iran telah mengkonfirmasi laporan bahwa AS telah menyita kapal tankernya dan memindahkan minyak ke kapal lain.
Press TV yang melakukan siaran langsung melaporkan bahwa helikopter Iran telah mengejar kapal AS tersebut.
Baca Juga: Terungkap Lewat Foto Satelit, China Produksi Jet Tempur Misterius di Chengdu Aircraft Corporation
"IRGC telah menggagalkan upaya AS untuk mengambil alih komando sebuah kapal tanker minyak raksasa dan memindahkannya kembali ke perairan Iran," kata penyiar Press TV yang dikutip rt.com.
Kantor Berita Mehr mengatakan kapal cepat tanggap Iran telah membanjiri pasukan Amerika, dan rekaman itu akan segera diterbitkan.
Dilaporkan bahwa AS telah mencoba untuk memblokir pergerakan kapal tanker dengan menempatkan kapal perang di jalannya.
Baca Juga: Rusia Lepaskan Rudal Buk-M3 dan Tor-M2 Hancurkan Target di Kapustin Yar
AS melarang ekspor minyak Iran sebagai bagian dari serangkaian sanksi yang melumpuhkan yang dikenakan pada Teheran menyusul keputusan sepihak mantan presiden Donald Trump untuk meninggalkan pakta nuklir 2015.
AS juga mengancam akan memberikan sanksi kepada negara mana pun yang membeli minyak Iran.
Iran telah berjanji untuk terus mengekspor minyak – sumber pendapatan penting bagi pemerintah – meskipun ada sanksi.
Baca Juga: Jet Tempur Rusia Su-35S Muncul dalam Jarak Dekat, Militer Amerika Serikat Tidak Bereaksi
Dalam beberapa kesempatan, AS berhasil mencegat dan menyita kapal-kapal pengangkut minyak Iran.***