ZONA PRIANGAN - GlaxoSmithKline Plc mengatakan penelitian menunjukkan bahwa pengobatan antibodi corona efektif untuk mengatasi kombinasi penuh mutasi pada varian corona terbaru yakni Omicron.
Pengujian yang dilakukan in-vitro terhadap virus semu yang membuat ulang versi Omicron yang disintesis menunjukkan bahwa sotrovimab, pengobatan antibodi Glaxo, tahan terhadap semua mutasi pada protein lonjakan varian Omicron dan bukan hanya mutasi kunci, kata produsen obat itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 7 Desember 2021.
Tes tersebut mencakup 37 mutasi yang diidentifikasi hingga saat ini dalam protein lonjakan.
Baca Juga: Bentrokan di Atas Laut Hitam, Rusia Kirim Jet Tempur Cegat Pesawat Mata-mata RC-135
Penelitian Glaxo ini datang di tengah ketidakpastian tentang apakah Omicron dapat mengikis pertahanan obat-obatan dan vaksin corona yang ada saat ini dan seberapa banyak.
Banyaknya mutasi, terutama pada protein lonjakan yang menjadi target sebagian besar perawatan, telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia dan sangat ditakuti oleh pasar keuangan.
Saham Vir Biotechnology Inc., co-developer obat, naik sebanyak 5,2 persen di New York.
Baca Juga: 20 Mahasiswa Teknik Dihukum Mati, dan 5 Dipenjara Seumur Hidup Karena Pembunuhan di Kampus
Glaxo naik 0,2 persen di London, setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa obat yang dibuat oleh produsen obat asal Inggris yang dikembangkan bersama Medicago Inc. itu menunjukkan kemanjuran terhadap beberapa varian corona.
Mengingat penurunan netralisasi kurang dari tiga kali lipat selama tes,"kami yakin bahwa sotrovimab akan terus memberikan manfaat yang signifikan untuk perawatan dini pasien yang berharap untuk menghindari konsekuensi paling parah dari corona," kata Chief Executive Officer Vir George Scango.
Sotrovimab mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada orang dengan corona ringan hingga sedang, hingga 79 persen dalam uji coba. Obat itu mendapat izin dari regulator Inggris pada bulan ini.
Glaxo mengatakan pada pekan lalu bahwa obat itu efektif melawan mutasi kunci di Omicron, tetapi tes yang lebih baru memberikan lebih banyak kepastian bahwa obat itu bisa bertahan melawan varian tersebut.
Antibodi yang disuntikkan hanyalah salah satu alat dalam beberapa metode perawatan corona, tetapi mereka bisa menjadi kunci bagi orang-orang yang tertekan kekebalannya, tidak meningkatkan respons yang memadai terhadap vaksin dan membantu mengurangi efek virus pada mereka yang lebih rentan terhadap penyakit parah.***