Dua Drone Lakukan Serangan ke Markas Tentara Amerika, Ada Dugaan Berasal dari Milisi Iran

16 Desember 2021, 16:07 WIB
Baret Hijau melakukan manuver kendaraan yang dipasang selama latihan tembakan langsung di dekat At-Tanf Garrison, Suriah, 12 April 2020.* /US Army; Staff Sgt. William Howard/

ZONA PRIANGAN - Pangkalan Amerika Serikat di Al-Tanf, Suriah mendapat serangan drone. Namun, salah satu drone berhasil ditembak jatuh.

Serangan itu terjadi setelah dua bulan yang lalu, sejumah drone dan roket menyerbu pangkalan Al-Tanf.

Juru bicara Pentagon Kapten Bill Urban mengungkapkan, ada dua drone yang melakukan manuver mencurigakan.

Baca Juga: Kejam, Wanita Ini Dipaksa Menggali Kuburannya Sendiri Sebelum Dibunuh di Pantai Santa Catarina, Brasil

Salah satu drone dinilai menunjukkan niat bermusuhan dan akhirnya ditembak jatuh saat melakukan perjalanan lebih dalam ke Zona Dekonflik Al Tanf.

"Satu drone lainnya melarikan diri dan meninggalkan daerah itu sebelum melakukan serangan," kata Urban.

Tidak ada cedera atau kerusakan pada pangkalan yang dilaporkan selama insiden itu dan tidak diketahui apakah drone itu dipersenjatai.

Baca Juga: Ular Kucing Hijau yang Ditemukan Nyaris Tidak Bergerak Akhirnya Bertelur, Warga Sreemangal Upazila Gembira

Insiden Selasa terjadi kurang dari dua bulan setelah pangkalan militer pendudukan menjadi sasaran serangan besar-besaran.

Pada 20 Oktober, campuran drone dan roket menghujani pangkalan, dilaporkan menimbulkan kerusakan material yang parah pada fasilitas. Militer AS menuding Iran atas insiden Oktober.

Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan: "Kami telah melihat serangan semacam ini di masa lalu dari kelompok milisi Syiah."

Baca Juga: Vladimir Putin Pastikan Rusia Gunakan 2.000 Drone untuk Misi Pengintaian dan Pertempuran

"Kami tahu itu dari mana dan didukung oleh Iran, tetapi saya tidak akan berbicara secara spesifik," ujarnya yang dikutip rt.com.

Pangkalan militer Al-Tanf didirikan di Kegubernuran Homs pada Maret 2016, konon untuk melatih pemberontak anti-Negara Islam.

Suriah dan serta Rusia menganggap pangkalan itu sebagai pendudukan ilegal. Sekitar 200 tentara Amerika saat ini ditempatkan di sana.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler