Tentara Polandia yang Membelot ke Belarus Terancam Hukuman Mati, Skrzypczak: Satu Peluru di Dahinya

21 Desember 2021, 05:53 WIB
Seorang tentara Polandia yang diidentifikasi sebagai Emil Czeczko berpose di sebuah posting media sosial.* /Instagram /Emil Czeczko

ZONA PRIANGAN - Emil Czeczko, tentara Polandia yang membelot ke Belarus menghadapi ancaman hukuman mati.

Mantan komandan pasukan darat Warsawa, Jenderal Waldemar Skrzypczak mengatakan, hanya satu hukuman yang pantas buat Emil Czeczko, satu peluru di dahinya.

"Pembelot harus menghadapi hukuman mati. Dan itu tidak untuk didiskusikan," kata Skrzypczak kepada outlet media lokal wPolityce.

Baca Juga: Tank Misterius dari Laut China Selatan Memasuki Perairan Natuna, Angkatan Laut Lakukan Penyelidikan

Seperti diketahui Emil Czeczko, anggota Divisi Mekanik Pomeranian ke-16 Polandia minta suaka ke Belarus.

Menurut Skrzypczak, Emil Czeczko telah melakukan hal terburuk selama perang dengan membelot ke pihak musuh.

"Dia layak untuk membayar harga dengan nyawanya. Tidak ada lagi hukuman yang pantas baginya," ujar Skrzypczak.

Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya

Komentar sang jenderal muncul setelah Komite Perbatasan Belarus mengumumkan bahwa Czeczko telah membelot, lapor rt.com.

Pejabat di Belarus mengatakan dia telah melarikan diri dari Polandia karena dia tidak setuju dengan kebijakan Warsawa mengenai krisis migrasi.

Czeczko menyebutkan Polandia telah menerapkan perlakuan tidak manusiawi terhadap para pengungsi.

Baca Juga: Anggota Marinir Ini Mengalami Trauma, Setiap Malam Selalu Didatangi Wajah Pejuang Taliban yang Dibunuhnya

Czeczko muncul di saluran TV pemerintah Belarus ATN pada hari yang sama dan mengklaim bahwa, selama bertugas di garis demarkasi, dia melihat dua sukarelawan Polandia ditembak karena ingin membantu migran.

Namun, dia gagal memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya, dan tidak ada laporan tentang pekerja kemanusiaan yang hilang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler