ZONA PRIANGAN - Rumor tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS) yang hadir di konflik Donbass Ukraina kini ramai dibicarakan.
Kehadiran tentara bayaran dipajang di akun media sosial Forward Observations Group (FOG). Mereka dikenal sebagai mantan tentara AS.
Komunitas media sosial terkait militer Rusia mulai mendiskusikan e-bravado mereka karena berada di zona konflik, Donbass.
Baca Juga: Batalyon Azov di Ukraina yang Beranggotakan Milisi Neo Nazi Terpanggil Perang Melawan Rusia
Konflik, yang sering digambarkan sebagai 'beku', antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Donbass, berkobar mulai tahun 2014.
Konflik dipicu setelah protes jalanan yang disertai kekerasan menyebabkan pemerintah Ukraina digulingkan.
Kiev mengirim pasukan ke bagian-bagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang berbahasa Rusia, yang menolak untuk mengakui rezim baru.
Konflik telah terhenti pada Maret 2015. Namun, pertempuran sporadis di sana telah terjadi sejak saat itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pemimpin Barat berspekulasi bahwa Moskow, yang dituduh mengendalikan separatis, merencanakan serangan habis-habisan terhadap tetangganya.
Tuduhan itu didasarkan pada konon penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan. Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan itu, lapor rt.com.
Baca Juga: UFO Kontak Senjata dengan Warga Desa Apiwtxa, Sejumlah Penduduk Terluka, Wanita Hamil Keguguran
AS dan Inggris mulai mengirimkan 'bantuan mematikan' ke Ukraina minggu lalu dalam upaya untuk menggagalkan agresi Rusia.
Hampir 100 ton “bantuan mematikan”, termasuk amunisi yang ditujukan untuk “para pembela garis depan Ukraina”, dikirimkan pada 22 Januari, kata Kedutaan Besar AS di Kiev.
Mengingat keadaannya, serangkaian foto dari Donbass yang menunjukkan sekelompok orang Amerika dengan perlengkapan tempur memegang senjata api tidak bisa luput dari perhatian.
Forward Observations, yang tampaknya sebagian besar terdiri dari mantan prajurit Amerika, menjadi sorotan setelah postingan mereka.
Pria berbintang dan bergaris membagikan foto diri mereka, wajah diburamkan, saat mereka tiba di Severodonetsk.
Di sinilah Brigade Mekanik Terpisah ke-53 dari Angkatan Darat Ukraina dikerahkan.
Tampaknya termasuk mantan pejuang dari Batalyon Aidar sukarelawan yang saat ini tidak ada, yang dikelola oleh individu sayap kanan yang sering digambarkan sebagai 'neo-Nazi' oleh media.***