Ledakan di Desa Popasna Luhansk, Ukraina Diduga Bom Fosfor Rusia Karena Mengeluarkan Asap Putih dan Bau Busuk

22 Maret 2022, 19:06 WIB
Bom fosfor menghasilkan asap putih pekat dengan bau busuk mirip bawang putih.* /US Air Force/

ZONA PRIANGAN – Ombudsman hak asasi manusia Ukraina telah menuduh Rusia menyerang kawasan Desa Popasna di timur Luhansk, Ukraina pada malam hari dengan bom fosfor yang dilarang.

Liudmila Denisova, seperti dilansir Indiatimes.com, telah membagikan sebuah foto yang diklaim memperlihatkan dugaan serangan tersebut.

"Menurut Konvensi Roma, pemboman kota sipil oleh pasukan Rusia dengan senjata tersebut merupakan kejahatan perang,” menurut Denisova dalam pernyataan online.

Baca Juga: Ekonomi Rusia Makin Terpuruk, Posisi Vladimir Putin Makin Mudah Digoyang Elit yang Biasa Berebut 'Pai'

Namun tak ada respon dari Rusia mengenai hal tersebut.

Kementerian Pertahanan Ukraina Markiyan Lubkivsky mengatakan bahwa Vladimir Putin meniru metode Rusia di Suriah, dan memperingatkan “serangan bencana lebih jauh” di Ukraina.

Dalam sebuah postingan di Facebook, Serhiy Haidai, kepala Administrasi Regional Luhansk, mengatakan bahwa kejahatan perang Rusia telah menyebarkan senjata fosfor di Popasna.

"Di Popasna, para penjahat perang, pasukan Rusia, menggunakan senjata-senjata fosfor. Senjata yang merusak, menghancurkan, dan tak menyenangkan,” ujarnya.

Baca Juga: Ukraina Membunuh 18.000 Tentara Rusia, Moskow Klaim Cuma 498 Orang, Data Baru dari Tabloid Ada 10.000 Orang

Menurut Komisi Palang Merah Internasional, nyala fosfor suhunya bisa mencapai di atas 800 derajat Celsius, dan apinya akan menyebar dalam kawasan yang sangat luas, lebih dari ratusan kilometer persegi.

Penggunaan bom ini bisa menyebabkan cedera yang cukup mematikan, bisa menyebabkan kematian yang mengerikan.

Menurut postingan Facebook, Protokol Tambahan pada Konvensi Jenewa 1977 melarang penggunaan bom fosfor putih yang membahayakan penduduk sipil.

Baca Juga: Drone Bunuh Diri KUB-BLA Milik Rusia Beredar di Ukraina, Sengaja Menabrak Target hingga Meledak

Dalam invasinya ke Ukraina, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Rusia bisa menyebarkan senjata-senjata kimia, yang bisa menjadi sebuah kejahatan perang.

Pernyataan yang menggelikan mengenai laboratorium senjata kimia dan biologi di Ukraina, menurut Stoltenberg, bisa menunjukkan bahwa Vladimir Putin bermaksud menggunakannya sebagai pembenaran serangan seperti itu.

Bom fosfor putih bila berinteraksi dengan oksigen, akan terpicu untuk terbakar, menghasilkan asap putih yang pekat dengan bau busuk mirip bawang putih.

Baca Juga: Rusia Tidak Belajar dari Pengalaman, Kini Tank Kremlin Jadi Santapan Panzerfaust 3-IT dari Jerman

Asap ini tujuannya untuk menghalangi pandangan infra merah dan sistem penjejak senjata, menjadi perisai unit militer dari senjata yang dipandu seperti rudal anti-tank.

Senjata fosfor putih bisa mengakibatkan kerusakan dengan cara terbakar dan menghirup uapnya, cedera langsung bisa disebabkan partikel-partikel tembakannya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler