Jet Gulfstream IV Terlacak Terbang ke Belarus Dekat Perbatasan Ukraina, Ancaman bagi Vladimir Putin

28 Maret 2022, 07:09 WIB
Jet Gulfstream IV, pesawat Angkatan Udara Swedia terbang dekat perbatasan Belalus-Ukraina.* /libertyjet.com/

ZONA PRIANGAN - Pesawat Gulfstream IV terlacak terbang ke Kota Grodno di Belarus barat dekat perbatasan Ukraina.

Penerbangan pesawat jet Gulfstream IV itu cukup mengejutkan, mengingat Swedia selama ini menempatkan diri sebagai negara netral.

Faktanya, negara Skandinavia itu turut memberikan sinyal peringatan terhadap pemimpin Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Selama Serangan Rusia, Stasiun Kereta Api Jadi Lokasi yang Paling Berbaya bagi Wanita Ukraina, Ini Alasannya

Jet Gulfstream IV merupakan pesawat Angkatan Udara Swedia, di luar anggota NATO yang turut memantau konflik Rusia-Ukraina.

Berita keputusan Stockholm untuk mengirim jet itu diungkapkan oleh pengguna twitter Jamming. Mereka menulis: "Korpen Angkatan Udara Swedia aktif di atas wilayah perbatasan Polandia dengan Belarus."

"Swedia bagian dari pengawasan Belarus dan Ukraina!!! Ini adalah pernyataan politik yang besar! Update SwAF Korpen."

Baca Juga: Selain Ukraina, Vladimir Putin Sempat Akan Menaklukan Riga, Vilnius, Tallinn, dan Warsawa dalam 2 Hari

Pesawat Gulfstream IV terlacak lepas landas dari bandara Linking dan kemudian terbang menuju kota Grodno di Belarus barat.

Itu terbang di ketinggian hanya di bawah 12.000 meter dengan kecepatan 836 kilometer per jam.

Meskipun Swedia bukan anggota NATO, itu adalah "mitra peluang yang ditingkatkan" dari aliansi militer.

Baca Juga: Senjata Rahasia Rusia Tidak Hanya Bisa Menghancurkan Ukraina tapi Disiapkan untuk Menghadapi NATO

Pemerintah juga menandatangani pernyataan pada 2018 yang berjanji untuk memperkuat kerja sama pertahanannya.

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menolak seruan partai-partai oposisi awal bulan ini agar negara itu bergabung dengan NATO.

Dikutip Express, Magdalena Andersson berpendapat bahwa langkah seperti itu akan semakin mengacaukan Eropa.

Baca Juga: Donald Trump: jika Saya Masih Presiden Amerika Serikat, Sudah Meluncurkan Kapal Selam Nuklir ke Rusia

Pernyataannya muncul setelah ancaman dari Moskow bahwa keanggotaan NATO akan membawa "konsekuensi militer-politik yang serius" bagi Swedia.

Namun, ada peningkatan dukungan publik di antara orang Swedia agar negara mereka bergabung dengan aliansi militer transatlantik.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada akhir Februari oleh penyiar SVT menemukan bahwa 41 persen publik mendukung keanggotaan NATO, sementara tiga puluh lima persen menentang.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Terjepit di Kherson, Pejabat Pentagon: Mereka Tidak Sekokoh di Awal Invasi

Ini adalah pertama kalinya sebuah studi opini di Swedia menemukan lebih banyak orang yang mendukung negara itu bergabung dengan NATO daripada yang menentangnya.

Swedia dan Finlandia juga telah meninggalkan kebijakan sebelumnya untuk tidak memasok senjata ke negara-negara yang sedang berperang.

Helsinki dan Stockholm mengirimkan senapan dan senjata anti-tank ke tentara Ukraina, saat mereka berjuang untuk mengusir penjajah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler