Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mulai Salahkan Vladimir Putin Atas Perang Rusia-Ukraina yang Berlarut-larut

5 Mei 2022, 04:04 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berfoto bersama pada tahun 2004.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Ramzan Kadyrov menyalahkan Vladimir Putin dalam perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut.

Panglima perang Chechnya itu menilai Vladimir Putin terlalu lunak terhadap target perangnya di Ukraina.

Bahkan Ramzan Kadyrov mengaku jengkel melihat Putin yang tidak juga menggunakan senjata mematikan untuk menguasai kota-kota di Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Keok Lagi di Donbass, Jenderal Valeriy Gerasimov Melarikan Diri Setelah Tertembak

Menurut Kadyrov, sudah seharusnya Pemimpin Kremlin itu lebih keras dalam mengeluarkan perintah agar tidak dihina berulang kali.

Kadyrov mengatakan, selama ini prajurit Moskow diperintah untuk maju ke medan perang namun tangannya tetap 'terikat'.

Dalam pesan video, Kadyrov menyebutkan: "Kita perlu memulai tahap kedua dan memasuki kota-kota lain - Kharkiv, Kiev, Kherson, semua kota, seluruhnya, dan menginstal pemerintahan."

Baca Juga: Pasokan Senjata untuk Tentara Ukraina Terlambat Datang, Luhansk dengan Mudah Jatuh dalam Kendali Rusia

“Kemudian melanjutkan dialog dengan negara lain yang ingin menjalin hubungan dengan kita. Jika mereka menginginkan sanksi, kami akan melawan sanksi, jika mereka menginginkan perang - kami akan bertarung…"

“Sebagai seorang pejuang, saya meminta pimpinan negara untuk mengambil keputusan ini….lebih cepat lebih baik,” tegasnya.

Kadyrov menambahkan: "Kami siap untuk melaksanakan tugas apa pun yang Anda berikan kepada kami, di mana pun di dunia, tanpa pertanyaan."

Baca Juga: Fasilitas Kementerian Pertahanan Rusia Mendapat Serangan Rudal, Terjadi Ledakan dan Kobaran Api di Belgorod

“Vladimir Vladimirovich [Putin], kami sedang menunggu perintahnya. Kamerad Panglima Tertinggi, prajurit Anda sudah 100% siap,” tutur Kadyrov yang dikutip Daily Star.

Ayah dari 12 anak ini dikenal karena 'kekerasannya' karena dia dituduh melakukan pembunuhan di luar proses hukum di luar negeri.

Kritik pertamanya terhadap pendekatan perang Putin datang sebulan yang lalu dengan menusuk Putin karena gagal menyerbu Kiev dan tokoh senior lainnya di militer dan dinas rahasia dikatakan mempercayainya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler