ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan lampu hijau untuk menggelar latihan rudal nuklir saat negara yang berperang itu terus melenturkan otot militernya.
Rekaman baru menunjukkan peluncur rudal balistik hipersonik diangkut melalui hutan di wilayah Ivanovo beberapa hari, setelah Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengklaim negara itu memiliki 50 rudal nuklir baru.
Rudal Yars dan Topol M adalah beberapa senjata paling mematikan Rusia, dengan rudal termonuklir Yars mengenai target pada kecepatan 15.000 mph dan membawa enam hulu ledak.
Baca Juga: McDonald's Gosong Terbakar sebagai Bahan Candaan Para Propagandis TV Kremlin
Rogozin membual bahwa Rusia akan mengerahkan 50 nuklir Satan-2 yang "tak terbendung". Berdiri di ketinggian kolosal dari blok menara 14 lantai, rudal RS-28 Sarmat seberat 208 ton mampu menyerang target dengan kecepatan hampir 16.000 mph. Membawa 15 hulu ledak, ia memiliki potensi untuk melenyapkan Inggris dalam satu ledakan.
Putin telah mengeluarkan berbagai ancaman terhadap Barat baru-baru ini minggu lalu ketika dia mulai mengerahkan rudal nuklir ke perbatasannya dengan Finlandia, lapor Dailystar, 26 Mei 2022.
Moskow telah menjelaskan bahwa mereka akan menderita konsekuensi bergabung dengan NATO, dengan membual bahwa mereka dapat memusnahkan Finlandia dalam "10 detik".
Sementara itu, sekutu Putin telah mendukung pandangannya juga dengan mengeluarkan ancaman.
Minggu ini Alexander Lukashenko mengatakan Barat mempertaruhkan Perang Dunia Ketiga dengan memasok senjata ke Ukraina.
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Lukashenko mengatakan Belarus "menyerukan negara-negara di dunia untuk bersatu dan mencegah konflik regional di Eropa meningkat menjadi perang dunia skala penuh!"
Dan minggu lalu Rogozin berkata kepada anak-anak sekolah bahwa nuklir Satan-2 yang mematikan dapat menghancurkan "setengah dari pantai AS".
Rogozin menjelaskan bahwa Satan-2 yang “tak terbendung” akan “mengambil tugas tempur” musim gugur ini.
Dan Wakil Perdana Menteri Yury Borisov yang bertanggung jawab atas pengembangan militer mengatakan Rusia dapat menggunakan senjata laser era baru untuk mengganggu satelit Barat atau drone Ukraina.
Borisov mengatakan sistem seluler baru, Peresvet, sudah dikerahkan dengan pasukan Moskow.***