Kherson Kembali Bergolak, Rusia Lepaskan Rudal Meledak di Pasar yang Dipenuhi Warga Sipil Ukraina

15 Juni 2022, 22:12 WIB
Warga Ukraina memprotes pendudukan Rusia di Kherson. /MIRROR/EAST2WEST NEWS

ZONA PRIANGAN - Wilayah Kherson yang diduduki tentara Ukraina kembali bergolak. Serangan rudal pasukan Vladimir Putin kembali terjadi.

Ledakan cukup dahsyat mengguncang Kota Chornobaivka sebelah selatan wilayah Kherson. Namun belum ada pertempuran lebih lanjut.

Penasihat kepala wilayah Ukraina, Serhiy Khlan melaporkan, serangan rudal Rusia merobek sebuah pasar yang dipenuhi warga sipil.

Baca Juga: Rusia Menjadikan Kutub Utara Sebagai Medan Pertempuran Masa Depan, Vladimir Putin Sangat Ambisius

"Ledakan di pasar itu menewaskan dan melukai warga sipil," Serhiy Khlan mengatakan dalam sebuah posting Facebook.

Khlan tidak merinci jumlah korban, tetapi menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris” pasukan Moskow.

"Para penjajah ingin menakut-nakuti orang di Chornobaivka," katanya.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bebaskan 1.000 Kota dan Desa, Pukul Mundur Pasukan Rusia Saat Invasi Masuk Bulan ke-4

Tidak ada reaksi langsung terhadap klaim dari Moskow. Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi laporan Khlan.

Sementara seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan hukuman mati yang dijatuhkan kepada tiga pejuang asing di Republik Rakyat Donetsk (DPR) akan memberikan peringatan yang jelas bagi tentara lain yang berjuang untuk Ukraina.

Dua warga negara Inggris dan satu warga Maroko yang ditangkap saat berperang dengan tentara Ukraina dijatuhi hukuman mati sebagai tentara bayaran oleh pihak berwenang yang didukung Rusia di wilayah yang memisahkan diri pekan lalu.

Baca Juga: Howitzer M777 155-mm Bantuan NATO Dihancurkan Pasukan Vladimir Putin, 300 Pejuang Ukraina Tewas

Para pejabat Barat mengatakan orang-orang itu harus diperlakukan sebagai tentara biasa yang ditawan dalam perang dan berhak atas perlindungan di bawah Konvensi Jenewa. Kerabat mereka mengatakan mereka semua dikontrak untuk memperjuangkan Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler