Tentara Ukraina Menolak untuk Menyerah, Pasukan Vladimir Putin Mengepung Pabrik Kimia Azot

16 Juni 2022, 05:56 WIB
Mortir yang menakutkan digunakan untuk membombardir Severodonetsk. * /witter/@Archer83Able

ZONA PRIANGAN - Peristiwa di Mariupol bisa kembali terjadi di Severodonetsk, di mana pasukan Rusia mengepung tentara Ukraina dan warga sipil yang berlindung di pabrik kimia Azot.

Pasukan Vladimir Putin kini memberi ultimatum kepada tentara Ukraina yang masih bertahan untuk menyerah atau menghadapi kematian.

Severodonetsk yang menjadi kota terpenting di wilayah Donbass saat ini masih diperebutkan oleh pejuang Kiev dan tentara Kremlin.

Baca Juga: IKEA Akan Jual Sejumlah Furnitur dengan Harga Murah, Nasib 28.000 Karyawan Bakal Dirumahkan

Namun, tentara Ukraina yang mulai kehabisan amunisi makin terdesak di pabrik kimia Azot. Sementara pasukan Moskow makin gencar menggempur dengan sejumlah rudal.

Ultimatum yang dikeluarkan pasukan Rusia cukup mengerikan, jika warga tidak meninggalkan Severodonetsk maka akan menghadapi kematian.

Namun, sejauh ini tentara Ukraina menolak untuk menyerah dan meletakkan senjata. Mereka memilih untuk meneruskan perlawanan, lapor The Sun.

Baca Juga: Kherson Kembali Bergolak, Rusia Lepaskan Rudal Meledak di Pasar yang Dipenuhi Warga Sipil Ukraina

Tentara Ukraina masih menunggu bantuan senjata dari NATO. Di sisi lain, Rusia mengklaim telah menghancurkan jalur pasokan senjata NATO sebelum tiba di Severodonetsk.

Dilaporkan, saat ini ada sekira 500 tentara dan warga sipil, dengan lebih dari 40 anak-anak dan bayi, bersembunyi di pabrik kimia Azot.

Setelah Rusia menghancurkan tiga jembatan utama di Severodonetsk, menjebak warga sipil, diperkirakan mereka telah menguasai 70 persen kota.

Baca Juga: Rusia Menjadikan Kutub Utara Sebagai Medan Pertempuran Masa Depan, Vladimir Putin Sangat Ambisius

Moskow berjanji untuk membiarkan mereka melarikan diri melalui "rute kemanusiaan", tetapi tampaknya Ukraina telah mengabaikan tawaran mereka dan terus mempertahankan pabrik kimia.

Presiden Volodymyr Zelensky memohon kepada Brussel untuk menggerakkan roda agar Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) sesegera mungkin.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler