Republik Rakyat Luhansk Pastikan Tentara Ukraina Sudah Meninggalkan Lysychansk, Pasukan Rusia Berkuasa

28 Juni 2022, 18:06 WIB
Prajurit Ukraina naik bus ke posisi mereka di dekat kota Severodonetsk di daerah Luhansk Ukraina pada 19 Juni. Pasukan Ukraina pada hari Jumat mulai mundur dari kota. /UPI/Oleksandr Raushniak/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) mengatakan bahwa unit tentara Ukraina terlihat meninggalkan Kota Lysychansk.

Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan, ada penarikan formasi bersenjata Ukraina dari Lysychansk.

“Kemarin tentara Ukraina mencoba melewati Verkhne-Kamenka menuju Siversk, tetapi di bawah pukulan artileri sekutu dan Pasukan Dirgantara Rusia, mereka kehilangan beberapa kolom,” kata Rodion Miroshnik perwakilan dari LPR.

Baca Juga: Gegara Merokok Dua Tentara Ukraina Tewas, Penembak Jitu Wali Selamat walau Cuma Berjarak 5 Meter

LPR adalah wilayah di Luhansk Ukraina yang telah diduduki oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Lysychansk sekarang menjadi benteng terakhir Ukraina di wilayah Luhansk setelah pasukan Rusia merebut Severodonetsk selama akhir pekan.

Jika Rusia mengambil Lysychansk, itu berarti pasukan Vladimir Putin menduduki wilayah Luhansk secara penuh.

Baca Juga: Kejadian di Kharkiv, Tentara Kremlin Secara Brutal Perkosa Tiga Gadis Kembar, Ibunya Dipaksa untuk Menonton

Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengungkapkan, pasukan Rusia menggunakan rudal era Uni Soviet saat menggempur Severodonetsk.

Menurut Kemenhan Inggris, pasukan Vladimir Putin hanya mencapai kemajuan taktis namun menanggung kerugian yang besar.

Disebutkan, pasukan Moskow makin dilubangi dalam pertempuran di Severodonetsk, walau mengerahkan elemen inti dari enam tentara yang berbeda.

Baca Juga: Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

Diketahui, gelombang intens serangan prajurit Kremlin terjadi pada tanggal pada 24-26 Juni menggunakan apa yang termasuk rudal era Soviet.

"Senjata-senjata itu dirancang untuk serangan strategis, tapi Rusia menggunakannya untuk mendapatkan kemajuan taktis," kata kementerian itu yang dikutip Aljazeera.

Pasukan Rusia menerima tingkat efektivitas tempur yang menurun, yang mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Ini Alasan Vladimir Putin Membenci Volodymyr Zelensky, Ada Bukti Foto Mengerikan di Kota Kislovodsk

Pasukan Ukraina juga mengkonsolidasikan posisi mereka di tempat yang lebih tinggi di Lysychansk dan terus mengganggu komando dan kontrol Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler