Serangan Barbar Ukraina Hancurkan Wilayah Rusia, Warga Belgorod Desak Vladimir Putin Lakukan Pembalasan

3 Juli 2022, 18:51 WIB
Bangunan yang hancur di Belgorod akibat serangan rudal Ukraina.* /social media /e2w

ZONA PRIANGAN - Ukraina melakukan serangan barbar dengan menggunakan senjata NATO ke wilayah Rusia, tepatnya di Belgorod dekat perbatasan.

Serangan yang sama, dilakukan tentara Ukraina ke wilayah Kursk dan Melitopol. Kremlin mengklaim serangan itu menewaskan warga sipil.

Menurut kubu Moskow, serangan teroris Ukraina membunuh lima warga sipil dan sepuluh lainnya termasuk seorang anak terluka.

Baca Juga: Model Bikini Asal Brasil Berpose di Tank Bebek Duduk Rusia yang Rusak, Besoknya Diancam Akan Dibakar

Atas kematian warga sipil di Belgorod, pendukung Vladimir Putin meminta serangan balasan untuk memberi pelajaran terhadap Ukraina.

Senator senior Rusia Andrei Klishas menuduh Ukraina menembaki daerah perumahan warga sipil Belgorod dan menuntut pembalasan.

"Kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Belgorod adalah tindakan langsung agresi dari pihak Ukraina," katanya.

Baca Juga: Perwira Tinggi Belarus Mulai Berontak Melawan Vladimir Putin, Tidak Ingin Terlibat Perang di Ukraina

Video menunjukkan pembantaian di kota Rusia, sekitar 25 mil dari perbatasan Ukraina.

Pendukung Vladimir Putin dan media pro-Rusia menyebut serangan Ukraina sebagai “tindakan terorisme”.

“Jelas bahwa tindakan terorisme ini dilakukan sebagai tanggapan atas pembebasan Lysychansk oleh pasukan Rusia,” lapor Readovka.

Baca Juga: Oktober, Pasukan Vladimir Putin Terusir dari Ukraina Berkat Senjata NATO Terus Mengalir ke Pejuang Kiev

“Sangat penting bahwa setiap kali serangan terhadap Rusia dan wilayah yang dibebaskan menjadi lebih kuat, sementara tidak ada fasilitas infrastruktur militer atau penting di sekitar ledakan,” tuturnya.

Readovka mengklaim bahwa rudal HIMARS yang dipasok AS dapat digunakan, bertentangan dengan kesepakatan ketika senjata dipasok ke Ukraina.

Laporan itu menyatakan: “Satu-satunya jalan keluar dari situasi ini adalah serangan balasan terhadap posisi angkatan bersenjata Ukraina, bersama dengan pusat komando dan gudang senjata Barat."

Baca Juga: Dapat Uang Banyak, Pemain Top Hoki Rusia Mengalami Penculikan, Ada Dugaan Dikirim untuk Ikut Perang di Ukraina

"Negara teroris 'Ukraina' harus benar-benar demiliterisasi," tegas Readovka.

Pertahanan udara, sementara itu, mengklaim telah menembak jatuh dua serangan masuk, tetapi yang ketiga berhasil, menurut laporan.

Sumber Rusia yang dikutip Mirror, mengatakan 11 blok apartemen rusak dan 39 rumah pribadi di Belgorod.

Puluhan rumah rusak akibat ledakan di dekat kota yang berbatasan dengan Ukraina, kata gubernur regionalnya.

Baca Juga: Presiden Alexander Lukashenko Marah, Rudal Ukraina Memasuki Wilayah Belarus, Siapkan Tindakkan Balasan

Pasukan Ukraina dikatakan telah menyerang pangkalan militer Rusia di Ukraina selatan yang diduduki.

Vyacheslav Gladkov, Gubernur Belgorod melaporkan sejumlah ledakan di kota berpenduduk hampir 400.000 orang, sekitar 40 km (25 mil) utara perbatasan dengan Ukraina.

Sedikitnya 11 gedung apartemen dan 39 rumah rusak, termasuk lima yang hancur, kata Gladkov di aplikasi pesan Telegram.

Baca Juga: Bendera Merah Palu dan Arit Milisi Rakyat Luhansk Berkibar di Gedung Administrasi Kota Lysychansk Ukraina

Moskow menuduh Kiev melakukan beberapa serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" bagi tindakan Rusia.

Tidak ada komentar langsung dari Ukraina dan akun Rusia tidak dapat diverifikasi secara independen.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler