ZONA PRIANGAN - Rusia akan mengincar pangkalan NATO di Finlandia jika terjadi konflik kedua negara itu.
Juru bicara Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan, menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO tidak memberi jaminan keamanan.
Pernyataan Vyacheslav Volodin menanggapi Walikota Lappeenranta yang mengatakan, siap menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO untuk menciptakan ketenangan.
Lappeenranta merupakan kota kecil Finlandia yang lokasinya dekat dengan perbatasan Rusia. Warga di sana khawatir adanya serangan pasukan Vladimir Putin.
Kimmo Jarva, Walikota Lappeenranta mengisyaratkan bahwa kotanya ingin menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO.
Penyiar Finlandia Yle mengutip Jarva yang mengatakan bahwa aksesi formal ke NATO akan membawa "rasa aman" bagi orang-orang dan bisnis di wilayah Karelia Selatan.
Namun, Vyacheslav Volodin menilai langkah Kimmo Jarva sangat keliru. Karena pangkalan militer NATO tidak bisa memberi jaminan keamanan.
Rusia justru akan menjadikan pangkalan militer NATO sebagai target utama jika terjadi konflik kedua negara pecah.
“Menjadi tuan rumah pangkalan NATO tidak akan melindungi Finlandia atau Swedia. Sebaliknya, itu akan mengekspos serangan terhadap penduduk kota-kota yang menjadi tuan rumah infrastruktur militer,” tulis Volodin di media sosial yang dikutip rt.com.
Lappeenranta, dengan populasi sekitar 70.000, terletak 20 km dari perbatasan Rusia.
Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO awal tahun ini, dan diharapkan segera menjadi anggota penuh, setelah semua negara anggota saat ini meratifikasi aksesi mereka.
Kedua negara memutuskan tradisi netralitas yang telah lama mereka pegang untuk bergabung dengan organisasi tersebut, mengklaim itu perlu karena operasi militer Rusia di Ukraina.***