ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin pecat Komandan Armada Laut Hitam menyusul jebolnya pertahanan Rusia akibat serangan Ukraina di Krimea.
Komandan Armada Laut Hitam Rusia, Igor Osipov, telah diganti dengan kepala baru yang baru, Viktor Sokolov, lapor kantor berita Rusia RIA.
Sebelumnya Vladimir Putin telah memecat sejumlah jenderal yang dianggap tidak becus atau gagal menjalankan taktik perang di Ukraina.
Baca Juga: Serangan Tentara Ukraina Masuk Wilayah Rusia di Timonovo dan Soloti, Menghancurkan Dua Depot Amunisi
Pemecatan Komandan Armada Laut Hitam itu sudah diprediksi sebelumnya karena Vladimir Putin kecewa, Krimea yang sebelumnya dianggap aman justru dilanda sejumlah ledakan.
RIA milik negara mengutip sumber-sumber yang mengatakan Komandan Armada Laut Hitam yang baru diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol, Krimea.
Dalam rekaman dramatis, gudang senjata Rusia di Krimea terlihat meledak menjadi bola api besar.
Moskow menyalahkan penyabotase atas ledakan yang menelan gudang amunisi di Krimea utara pada Selasa, lapor Express.
Gumpalan asap kemudian terlihat membubung di pangkalan militer Rusia kedua di Krimea tengah, kata surat kabar Rusia Kommersant.
Ukraina belum secara resmi mengambil tanggung jawab tetapi telah mengisyaratkan hal itu.
Kemampuan Ukraina yang tampak untuk menyerang lebih dalam ke wilayah yang diduduki Rusia, baik dengan beberapa bentuk senjata atau dengan sabotase, menunjukkan pergeseran dalam konflik.
Ledakan menghancurkan pesawat tempur di pangkalan udara Angkatan Laut Rusia di Saki Krimea pekan lalu.
Armada Laut Hitam, yang memiliki sejarah terhormat di Rusia, telah mengalami beberapa penghinaan sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Pada bulan April, Ukraina menyerang kapal andalan Kremlin, Moskva, sebuah kapal penjelajah besar, dengan rudal Neptunus.
Itu menjadi kapal perang terbesar yang tenggelam dalam pertempuran selama 40 tahun.
Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014 dan telah diperkuat secara ekstensif sejak saat itu, menyediakan rute pasokan utama bagi pasukan Moskow di Ukraina selatan, di mana Kiev merencanakan serangan balasan dalam beberapa minggu mendatang.
Intelijen militer Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah ledakan baru-baru ini di Krimea, pasukan Rusia telah segera memindahkan beberapa pesawat dan helikopter mereka lebih dalam ke semenanjung dan ke lapangan terbang di dalam Rusia.***