ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan pasukan Moskow tidak akan mundur dari Ukraina, walau Amerika Serikat (AS) dan NATO memasok senjata ke Kiev.
Menurut Vladimir Putin, sebelum mencapai tujuan, militer Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus dengan mengabaikan sanksi ekonomi.
"Tujuan utama di balik pengiriman pasukan ke Ukraina adalah melindungi warga sipil di timur negara itu setelah delapan tahun pertempuran," kata Vladimir Putin.
Berbicara pada forum ekonomi tahunan di kota pelabuhan timur jauh Vladivostok, Putin menegaskan, bukan Rusia yang memulai perang.
“Bukan kami yang memulai aksi militer, justru kami mencoba untuk mengakhirinya,” ucap Putin.
Putin mengungkapkan argumennya bahwa dia mengirim pasukan ke Ukraina untuk melindungi wilayah separatis (Donbass) yang didukung Moskow.
“Semua tindakan kami ditujukan untuk membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, itu tugas kami dan kami akan memenuhinya sampai akhir,” katanya.
Putin mengklaim bahwa Rusia telah memperkuat kedaulatannya dalam menghadapi sanksi Barat, yang katanya berbatasan dengan agresi.
“Rusia telah menolak agresi ekonomi, keuangan, dan teknologi Barat,” kata Putin, yang dikutip ABC News.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 140 Tentara Batalyon Elit Ukraina, Puluhan Pejuang Kraken Turut Tewas
"Saya yakin kami tidak kehilangan apa pun dan kami tidak akan kehilangan apa pun. Keuntungan terpenting adalah penguatan kedaulatan kami, ini adalah hasil yang tak terhindarkan dari apa yang terjadi."
Pemimpin Rusia mengakui bahwa ekonomi nasional akan menyusut 2% tahun ini, tetapi mengatakan bahwa situasi ekonomi dan keuangan di Rusia telah stabil, inflasi harga konsumen telah melambat dan pengangguran tetap rendah.
“Ada polarisasi tertentu di dunia dan di dalam negeri, tetapi saya melihatnya sebagai hal yang positif,” tambahnya.
Putin menekankan bahwa Rusia akan terus melindungi kedaulatannya dalam menghadapi apa yang dia gambarkan sebagai upaya AS dan sekutunya untuk mempertahankan dominasi global mereka.***