Gawat, Eropa Bersiap untuk Pemadaman Jaringan Seluler

29 September 2022, 20:23 WIB
Tiang relay ponsel terlihat di belakang tiang listrik di Tilloy-les-Cambrai, Prancis, 23 September 2022. /REUTERS/Pascal Rossignol

ZONA PRIANGAN - Mungkin di masa lalu belum terbayangkan, ponsel bisa menjadi non aktif di seluruh Eropa pada musim dingin. Kondisi ini bakalan terjadi jika pemadaman listrik atau penjatahan energi melumpuhkan sebagian jaringan seluler di seluruh kawasan.

Keputusan Rusia untuk menghentikan pasokan gas melalui rute pasokan utama Eropa setelah konflik Ukraina telah meningkatkan kemungkinan kekurangan listrik. Di Prancis, situasinya diperparah oleh beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditutup untuk pemeliharaan.

Pejabat industri telekomunikasi mengatakan mereka khawatir musim dingin yang parah akan menguji infrastruktur telekomunikasi Eropa, memaksa perusahaan dan pemerintah untuk mencoba mengurangi dampaknya.

Baca Juga: Pejabat Negara Bagian Zacatecas: Enam Polisi di Meksiko Tewas Ditembak Mati oleh Pria Bersenjata

Saat ini tidak ada cukup sistem cadangan di banyak negara Eropa untuk menangani pemadaman listrik yang meluas, kata empat eksekutif telekomunikasi, meningkatkan prospek pemadaman telepon seluler.

Negara-negara Uni Eropa, termasuk Prancis, Swedia, dan Jerman, berusaha memastikan komunikasi dapat berlanjut meskipun pemadaman listrik dapat menguras baterai cadangan yang dipasang di ribuan antena seluler yang tersebar di wilayah mereka.

Eropa memiliki hampir setengah juta menara telekomunikasi dan kebanyakan dari mereka memiliki cadangan baterai yang bertahan sekitar 30 menit untuk menjalankan antena seluler.

Baca Juga: Vladimir Putin Bertemu dengan Timpalannya Alexander Lukashenko dari Belarusia pada Hari Ini di Sochi

PERANCIS
Menurut dua sumber yang mengetahui masalah, di Prancis dalam skenario terburuk akan terjadi pemadaman listrik hingga dua jam.

Pemadaman listrik secara bergilir akan mempengaruhi sebagian besar wilayah. Sementara fasilitas vital seperti rumah sakit, polisi dan pemerintah tidak akan terpengaruh, kata sumber tersebut.

Pemerintah Prancis, operator telekomunikasi dan Enedis, unit utilitas yang dikendalikan negara EDF, telah mengadakan pembicaraan tentang masalah ini selama musim panas.

Baca Juga: Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Sipil untuk Ukraina Sebesar $457,5 Juta

Federasi Telekomunikasi Prancis (FFT), kelompok lobi yang mewakili Orange, Bouygues Telecom dan SFR Altice, menyoroti Enedis atas ketidakmampuan menjamin pasokan listrik untuk antena.

Enedis menolak mengomentari isi pembicaraan yang diadakan dengan pemerintah tentang masalah tersebut.

Enedis mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, semua pelanggan reguler diperlakukan sama jika terjadi pemadaman yang luar biasa.

Baca Juga: Pipa Gas Nord Stream 2 yang sudah Tidak Berfungsi Bocor ke Laut Lepas Pantai Denmark

Dikatakan dapat mengisolasi bagian jaringan untuk memasok pelanggan prioritas, seperti rumah sakit, instalasi industri utama dan militer dan terserah kepada otoritas lokal untuk menambahkan infrastruktur operator telekomunikasi ke daftar pelanggan prioritas.

"Mungkin kami akan meningkatkan pengetahuan kami tentang masalah ini pada musim dingin ini, tetapi tidak mudah untuk mengisolasi antena seluler (dari sisa jaringan)," kata seorang pejabat kementerian keuangan Prancis yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Seorang juru bicara kementerian keuangan Prancis menolak mengomentari pembicaraan dengan Enedis, kelompok telekomunikasi dan pemerintah.

Baca Juga: Zelenskiy Mengaku Terkejut atas Israel yang Gagal Memasok Persenjataan kepada Ukraina

SWEDIA, JERMAN dan ITALIA
Perusahaan telekomunikasi di Swedia dan Jerman juga telah menyampaikan kekhawatiran tentang potensi kekurangan pasokan listrik dengan pemerintah mereka, kata beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Regulator telekomunikasi Swedia PTS bekerja dengan operator telekomunikasi dan lembaga pemerintah lainnya untuk menemukan solusi, katanya. Itu termasuk pembicaraan tentang apa yang akan terjadi jika terjadi penjatahan listrik.

PTS membiayai pembelian stasiun bahan bakar yang dapat diangkut dan stasiun pangkalan seluler yang terhubung ke telepon seluler untuk menangani pemadaman listrik yang lebih lama, kata juru bicara PTS.

Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik Jelang Kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Haris ke Jepang dan Korsel

Lobi telekomunikasi Italia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka ingin jaringan seluler mendapat pengecualian dari pemadaman listrik atau penghentian hemat energi dan akan membicarakannya dengan pemerintah baru Italia.

Pemadaman listrik meningkatkan kemungkinan kegagalan komponen elektronik jika mengalami gangguan mendadak, kata kepala lobi telekomunikasi Massimo Sarmi dalam sebuah wawancara.

Arus lalu-lintas
Pembuat peralatan telekomunikasi Nokia dan Ericsson bekerja sama dengan operator seluler untuk mengurangi dampak kekurangan daya, tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Baca Juga: Turki: Indonesia dan Malaysia Tertarik untuk Membeli Drone Bersenjata

Operator telekomunikasi Eropa harus meninjau jaringan mereka guna mengurangi penggunaan daya ekstra dan memodernisasi peralatan mereka lewat penggunaan desain radio yang lebih hemat daya, kata empat eksekutif telekomunikasi.

Untuk menghemat daya, perusahaan telekomunikasi menggunakan perangkat lunak untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, membuat menara "tidur" saat tidak digunakan dan mematikan pita spektrum yang berbeda, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Operator telekomunikasi juga bekerja sama dengan pemerintah nasional untuk memeriksa apakah ada rencana untuk mempertahankan layanan penting.

Baca Juga: Jaringan Kereta Api Inggris Terancam Lumpuh pada Oktober Mendatang, Karyawan ScotRail akan Melakukan Demo

Di Jerman, Deutsche Telekom memiliki 33.000 situs radio bergerak (menara) dan sistem tenaga darurat bergeraknya hanya dapat mendukung sejumlah kecil dari mereka pada saat yang sama, kata seorang juru bicara perusahaan.

Deutsche Telekom akan menggunakan sistem tenaga darurat bergerak yang terutama mengandalkan diesel jika terjadi pemadaman listrik berkepanjangan, katanya.

Prancis memiliki sekitar 62.000 menara seluler, dan industri tidak akan dapat melengkapi semua antena dengan baterai baru, kata presiden FFT Liza Bellulo.

Baca Juga: Raja Inggris Charles III Mulai Menjalankan Tugas Resmi Pemerintah dari Kotak Merahnya di Istana Buckingham

Negara-negara di Eropa dimanjakan dengan pasokan listrik yang tidak terputus selama beberapa dekade, dan yang lebih mengkhawatirkannya lagi tidak memiliki generator cadangan listrik untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Kami sedikit dimanjakan mungkin di sebagian besar Eropa di mana listrik cukup stabil dan bagus," kata seorang eksekutif industri telekomunikasi.

"Investasi di area penyimpanan energi mungkin lebih sedikit daripada di beberapa negara lain".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler