Pasukan Rusia Kalah di Kota Lyman, Bisa Mendorong Vladimir Putin Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina

3 Oktober 2022, 18:16 WIB
Pemandangan udara di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.* /Sputnik /Konstantin Mikhalchevsky

ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin makin dekat dengan penggunaan senjata nuklir untuk menaklukan perlawan tentara Ukraina.

Seorang penasihat keamanan Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan ancaman Vladimir Putin menggunakan nmuklir akan menjadi kenyataan.

Ini terkait, pasukan Kremlin yang terus menderita kekalahan di beberapa wilayah. Menghindari kekalahan lebih memalukan, Putin bisa menekan tombol nuklir untuk menghentikan kemajuan pejuang Kiev.

Baca Juga: Seperti di Kharkiv, Tentara Ukraina Bakal Menipu Lagi dan Menjebak 7.000 Pasukan Rusia di Kherson

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan kepada CNN, bahwa Moskow dapat melanjutkan dan menekan tombol merah, melepaskan senjata nuklirnya.

Lloyd Austin mengungkapkan bahwa AS telah menyusun tanggapan terhadap skenario semacam ini. Manuver Putin perlu diantisipasi.

Dia berkata: "Tidak ada pemeriksaan pada Tuan Putin. Dia membuat keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk menyerang Ukraina, dia bisa membuat keputusan lain."

Baca Juga: Vladimir Putin Umumkan Rusia Menang di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia, NATO Tidak Takut Nuklir

Vladimir Putin sempat memperingatkan bahwa ancaman nuklir sebenarnya bukan hanya gertakan. Itu bisa terjadi kapan saja.

“Jika terjadi ancaman terhadap integritas teritorial negara kami, kami pasti akan menggunakan semua sistem senjata (nuklir) yang tersedia. Ini bukan gertakan," ujarnya yang dikutip Express.

Lloyd Austin bukan satu-satunya yang tampaknya percaya bahwa Putin mengatakan yang sebenarnya saat mengeluarkan ancaman nuklir.

Baca Juga: Kemenhan Rusia Akui Kekalahan di Kota Lyman tapi Pasukan Vladimir Putin Bunuh 200 Tentara Ukraina

Fiona Hill, anggota staf Dewan Keamanan Nasional di bawah Presiden Donald Trump, mengatakan kepada Los Angeles News: Itu bukan gertakan. Dia kalah di medan perang, jadi dia mencoba mengintimidasi Ukraina dan Barat agar menyerah."

Ini terjadi setelah Putin sendiri mengakui bahwa invasi Rusia ke Ukraina mungkin tidak berjalan sebaik yang dia harapkan. Presiden Rusia mengakui bahwa "kesalahan dibuat" selama mobilisasinya.

Dia berkata: "Dalam perjalanan mobilisasi ini, banyak pertanyaan muncul dan perlu untuk memperbaiki semua kesalahan dan memperbaikinya agar tidak terjadi lagi."

Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv

Laporan terakhir, pasukan Rusia terpaksa menarik diri dari Lyman hanya beberapa hari setelah Kremlin mengatakan pihaknya mencaplok kota itu.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengakui pihaknya menarik pasukan Moskow keluar dari Lyman untuk menghindari situasi di mana pasukannya terjebak.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler