Vladimir Putin Tinggal Menekan Tombol Merah, Penggunaan Senjata Nuklir dari Siberia Bisa Lenyapkan Ukraina

3 Oktober 2022, 19:37 WIB
Video yang ditayangkan NTV milik Rusia tersebut menyalahkan 'Barat' karena terlalu banyak berbicara tentang perang nuklir di Ukraina.* /NTV/

ZONA PRIANGAN - Rusia mulai memindahkan senjata nuklir dari ribuan mil jauhnya di Siberia. Manuver itu dilakukan setelah Vladimir Putin mendapat desakan dari sekutunya agar segera menggunakan nuklir.

Dengan menggunakan nuklir, menurut Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, Rusia terhindar dari kekalahan perang di Ukraina.

Desakan dari Ramzan Kadyrov kemudian disusul dengan penayangan sebuah video yang menunjukkan persenjataan nuklir menuju barat dari Krasnoyarsk, sekitar 3.000 mil dari zona perang.

Baca Juga: Pasukan Rusia Kalah di Kota Lyman, Bisa Mendorong Vladimir Putin Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina

Sementara televisi propaganda yang dikelola Kremlin, NTV menyiarkan paket serangan nuklir dan dampak apa yang terjadi.

Rekaman aneh, dan sejujurnya menakutkan itu ditampilkan di NTV milik perusahaan gas Rusia, Gazprom, dan menunjukkan rekaman video tentang kemungkinan terjadinya Armageddon jika Putin menekan tombol merah.

Urutannya disebut "Untuk mengantisipasi konflik nuklir - bagaimana senjata pemusnah massal telah menjadi bagian dari permainan geopolitik."

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina

Video tersebut menyalahkan “Barat” karena terlalu banyak berbicara tentang perang nuklir – meskipun Putin mengancam semua orang dengan nuklir hanya dua minggu lalu.

Saluran itu tampaknya memperingatkan bahwa Barat harus "menyerah" pada tuntutan Putin di Ukraina dan ancaman perang nuklir akan "berkurang".

“Kami berada dalam situasi di mana keunggulan sumber daya dan persenjataan konvensional berada di pihak Barat,” kata Vasily Kashin, seorang analis militer dan politik di Sekolah Tinggi Ekonomi di Moskow.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 1.200 Pejuang Kiev Termasuk 40 Tentara Bayaran yang Membela Ukraina

“Tapi kekuatan Rusia didasarkan pada persenjataan nuklirnya,” ujar Vasily Kashin yang dikutip Daily Star.

Pasukan Rusia terpaksa mundur setelah mereka dikepung oleh militer Ukraina di Kota Lyman yang terletak di wilayah Donetsk dekat perbatasan dengan Luhansk.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengkonfirmasi bahwa pasukan mundur ke garis yang lebih menguntungkan.

Baca Juga: Pertahanan Pasukan Vladimir Putin di Lyman Runtuh, Pejuang Kiev Lanjutkan Serangan Merebut Kreminna

Ini menimbulkan masalah besar bagi Rusia, karena militer mereka telah menggunakan Lyman sebagai pusat transportasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler