Inilah Beberapa Alasan Kenapa Keberadaan Jembatan Kerch Begitu Penting bagi Rusia

11 Oktober 2022, 05:00 WIB
Helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan tangki bahan bakar yang terbakar di jembatan Kerch di Selat Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. /REUTERS/Stringer

ZONA PRIANGAN - Jembatan jalan dan rel yang menghubungkan Rusia dan semenanjung Krimea rusak akibat ledakan kuat pada Sabtu, menghantam rute pasokan penting bagi pasukan Rusia di Ukraina.

Pejabat Rusia mengatakan ledakan itu disebabkan oleh sebuah truk yang meledak saat melintasi jembatan dan telah menewaskan tiga orang.

Presiden Vladimir Putin telah mencap ledakan itu sebagai "serangan teroris" yang diatur oleh dinas keamanan Ukraina dan pada hari Senin ia memerintahkan gelombang serangan balasan ke kota-kota Ukraina termasuk ibu kota Kyiv.

Baca Juga: Dari Mulai Tidur di Gua Hingga Menjadi 'Pewaris Revolusi', Siapakah Xi Jinping?

Berikut adalah fakta-fakta kunci tentang jembatan Kerch.

1. Penghubung antara semenanjung Krimea dan Rusia
Jembatan Krimea sepanjang 19 km di atas Selat Kerch adalah satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014.

Jembatan itu adalah proyek unggulan bagi Putin, yang membukanya sendiri untuk lalu lintas jalan raya dengan sangat meriah dengan mengendarai truk melintasinya pada tahun 2018.

Baca Juga: Beredar Luas di Media Sosial Video Ledakan Sebuah Truk yang Merusak Jembatan Penting yang Menghubungkan Krimea

Jembatan Kerch terdiri dari jalan raya dan jalur kereta api terpisah, keduanya didukung oleh tiang beton, yang memberi jalan bagi bentang yang lebih lebar yang dipegang oleh lengkungan baja pada titik di mana kapal melewati antara Laut Hitam dan Laut Azov yang lebih kecil.

Struktur itu dibangun, dengan biaya sebesar $3,6 miliar atau sekitar Rp55 triliun, oleh sebuah perusahaan milik Arkady Rotenberg, sekutu dekat dan mantan mitra judo Putin.

2. Sangat penting untuk jalur pasokan bahan bakar, makanan dan produk lainnya
Keberadaan jembatan Kerch sangat penting sebagai jalur pasokan bahan bakar, makanan, dan produk lainnya ke Krimea, di mana pelabuhan Sevastopol adalah pangkalan bersejarah Armada Laut Hitam Rusia.

Baca Juga: Rusia Melobi untuk Pemungutan Suara Rahasia alih-alih Pemungutan Suara Publik di Majelis Umum PBB

Itu juga menjadi rute pasokan utama bagi pasukan Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari, mengirim pasukan dari Krimea untuk merebut sebagian besar wilayah Kherson di selatan Ukraina dan beberapa provinsi Zaporizhzhia yang bersebelahan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan itu dapat dipasok sepenuhnya melalui jalur darat dan laut.

3. Sebagian jembatan yang masih utuh masih dapat digunakan
Pada awalnya lalu lintas dihentikan setelah insiden itu, tetapi pada Sabtu malam mobil dan bus diizinkan untuk mulai menyeberangi jembatan secara bergantian di jalur yang masih utuh.

Baca Juga: Peringatan Putin Menjelaskan Respons Rusia Soal Penggunaan Senjata Nuklir jika Wilayahnya Diserang

Sementara kendaraan barang berat menunggu untuk menyeberang dengan feri. Lalu lintas kereta api juga kemudian dilanjutkan kembali. Rentang yang dilalui kapal melewati selat itu tidak rusak.

4. Putin menuduh dinas rahasia Ukraina sebagai pelaku pemboman jembatan Kerch
Putin mengatakan,"Jelas bahwa dinas rahasia Ukraina memerintahkan, mengatur dan melakukan serangan teroris di jembatan itu".

Ukraina sendiri belum mengaku bertanggung jawab atas ledakan di jembatan Kerch itu tetapi mereka merayakannya.

Baca Juga: Sekutu Putin Nikolai Patrushev Bandingkan Sabotase Nord Stream dengan Serangan yang Didukung CIA pada 1983

Surat kabar The New York Times, mengutip seorang pejabat senior Ukraina yang berbicara dengan syarat anonim, melaporkan bahwa dinas intelijen Ukraina berada di balik ledakan itu.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: New York Times Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler