ZONA PRIANGAN - Serangan rudal Rusia ke Kota Kiev sulit diantisipasi karena tidak diduga sebelumnya. Warga di sana pun, sebelumnya merasa sudah aman karena pasukan Vladimir Putin ditarik mundur ke Donbass.
Setelah ledakan demi ledakan terjadi di beberapa wilayah Kiev, Moskow memberi pernyataan itu sebagai tanggapan atas serangan ke Jembatan Kerch Krimea.
Vladimir Putin pun sempat mengancam setiap serangan ke wilayah Rusia akan ditanggapi dengan balasan yang setimpal.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bikin Kejutan, Kembali Menyerang Kota Kiev dan Menewaskan Seorang Dokter Anak
Namun belakangan, juru bicara Kremlin mengeluarkan pernyataan mengejutkan di TV Pemerintah Rusia dan menyatakan rudal ke Kiev bukan rudal Moskow.
Pernyataan yang bertentangan dengan klaim Vladimir Putin itu, kemungkinan setelah ada bukti rudal-rudal Rusia menyasar fasilitas sipil termasuk tempat bermain anak-anak.
Tidak ada fasilitas militer di Kiev yang rusak. Bangunan yang runtuh dan terbakar merupakan fasilitas sipil, gedung pendidikan, dan rumah sakit.
Baca Juga: Mobilisasi Wajib Militer Bukti Pasukan Vladimir Putin Kehabisan Tentara, Cadangan Senjata Menipis
Seorang dokter anak, Oksana Leontieva termasuk korban tewas. Total sudah tercatat 19 warga sipil akibat serangan rudal Rusia, lapor Express.
Hasil pendataan, serangan balas dendam Rusia ke Kota Kiev menggunakan 84 rudal jelajah dan 24 drone. Laporan menunjukkan bahwa ini adalah rudal Kh-101, Kh-555, Kalibr, Iskander, S-300, dan Tornado-S.
Forbes sekarang telah menghitung nilai moneter dari serangan ini, dengan mengatakan itu akan menelan biaya Moskow sekira Rp 10,7 triliun.
Perhitungan dibuat dengan asumsi bahwa sebagian besar rudal yang diluncurkan adalah rudal Kh-101, S-300 dan Tornado-S yang "mahal dan sangat akurat".***