ZONA PRIANGAN - Konvoi kendaraan militer Rusia tidak sadar saat diincar Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) Ukraina.
Akibatnya, konvoi kendaraan militer Vladimir Putin itu hancur berantakan setelah terjadi ledakan dan kobaran api.
Serangan pejuang Kiev menggunakan HIMARS itu tak lama setelah terjadi guncangan hebat di Kota Kherson dan Melitopol.
Rekaman itu menunjukkan sejumlah ledakan yang terjadi di sepanjang medan perang ketika rudal yang ditargetkan menghancurkan kendaraan militer Moskow.
Membagikan postingan tersebut, seorang pengguna media sosial menulis bahwa “inilah sebabnya mengapa orang Ukraina menyukai HIMARS” ketika orang-orang Rusia tampaknya berebut keselamatan selama serangan jarak jauh.
Sistem rudal tersebut mampu menembak dari jarak hingga 50 mil dari garis depan pertempuran dan empat lagi dijanjikan ke Ukraina pada hari Selasa.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov merayakan kedatangan dari Amerika Serikat dari apa yang dia katakan adalah empat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) tambahan.
“Waktu HIMARS,” tulisnya di Twitter, adalah “waktu yang baik untuk Ukraina dan waktu yang buruk bagi penjajah”.
Amerika Serikat mengatakan sedang mempercepat pengiriman pertahanan udara NASAMS ke Ukraina juga, sehubungan dengan serangan pasukan Kremlin hari Senin.
Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Komandan Tank Rusia Berpangkat Letnan Kolonel dalam Pertempuran di Donbass
Dikutip Express, Washington telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari $16,8 miliar ke Ukraina selama perang.
Ukraina juga menerima yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T yang dijanjikan Jerman untuk dipasok, kata sumber Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jerman.***