Tentara Rusia yang Berasal dari Penjara Kembali Menjadi Penjahat Jalanan dengan Bekal Senjata Militer

17 Oktober 2022, 04:37 WIB
Tentara Rusia yang direkrut dari penjara ada yang kembali menjadi penjahat dengan bekal senjata militer.* /Twitter /ChrisO

ZONA PRIANGAN - Proyek perekrutan narapidana (napi) untuk dijadikan tentara Rusia menimbulkan masalah baru bagi Vladimir Putin.

Napi yang dilatih oleh Grup Wagner ternyata banyak yang melarikan diri dari medan perang Ukraina dan mereka membawa senjata.

Masalahnya, mereka kembali ke Rusia menjadi gengster seperti profesi semula. Bahkan aksi mereka dikhawatirkan lebih sadir karena mendapatkan senjata militer.

Baca Juga: HIMARS Pasokan Amerika Serikat Kembali Menghancurkan Konvoi Pasukan Vladimir Putin Dekat Kherson

Laporan mulai muncul bahwa tamtama yang direkrut dari sejumlah penjara itu meninggalkan pasukan Vladimir Putin dan kembali ke jalanan.

Selain itu, mereka tampaknya membawa senjata militer dan membentuk geng-geng bersenjata, yang sekarang berkeliaran di Rusia.

Richard Engel, kepala koresponden asing NBC, menulis di akun Twitter-nya: "Seorang perwira militer Ukraina mengatakan ratusan narapidana Rusia yang ditawarkan pengampunan untuk pertempuran telah muncul di medan perang di Ukraina.

Baca Juga: Ini Jawaban Mengerikan dari NATO Ketika Vladimir Putin Mengancam Gunakan Nuklir untuk Menyerang Ukraina

"Beberapa telah melarikan diri dengan senjata mereka untuk melakukan kejahatan di Rusia," tuturnya yang dikutip Express.

Seorang aktivis anti-Putin juga muncul untuk mengkonfirmasi laporan tentang perampokan geng bersenjata dari narapidana yang direkrut di Rusia.

@turkmendagz berkata: "Mereka menulis bahwa para penjahat yang dimobilisasi oleh Prigozhin, setelah menerima senjata, mulai melarikan diri dari unit mereka dan membuat geng bersenjata."

Baca Juga: FSB Tangkap 8 Pelaku Peledakan Jembatan Kerch Krimea, Mereka Berasal dari Rusia, Ukraina, dan Armenia

"Tidak ada yang tidak terduga dalam hal ini. Sekarang para pemuda memiliki sesuatu untuk merampok warga dan bank," tambahnya.

Atas kondisi seperti itu, taktik Vladimir Putin merekrut tahanan Rusia untuk pasukannya tampaknya telah menjadi bumerang yang spektakuler.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler