Brigjen Kyrylo Budanov Prediksi Ukraina Menang di Akhir Tahun dan Rusia Menanggung Kerugian yang Besar

19 Oktober 2022, 22:34 WIB
Sebuah jet Rusia meledak dalam bola api besar di Kharkiv setelah terkena rudal Stinger buatan Amerika Serikat.* /Twitter /Oleksii Reznikov

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mengalami krisis senjata, setelah 7 bulan lebih menghabiskan rudal yang tak terhitung.

Sekarang Moskow mulai mengandalkan rudal yang dipasok oleh Iran. Termasuk saat menyerang Kiev menggunakan drone Shahed-136 buatan Teheran.

Diperkirakan, pasukan Kremlin akan menyudahi perang di Ukraina pada akhir tahun ini dengan menanggung kekalahan.

Baca Juga: Brigade Mekanik ke-72 Ukraina Bertanggung Jawab Atas Ledakan Tank Bebek Duduk Rusia di Kherson

“Industri pertahanan Rusia tidak dapat menghasilkan cukup rudal baru, dan yang mereka perangi pada 24 Februari sudah habis,” kata Kepala Badan Intelijen Pertahanan Ukraina, Brigjen Kyrylo Budanov.

"Untuk banyak item angka ini sudah turun di bawah level kritis. Maksud saya level 30 persen," tutur Kyrylo Budano yang dikutip Express.

Dia juga meramalkan "kemenangan signifikan" untuk Kiev pada akhir tahun dan Rusia menanggung kerugian yang besar.

Baca Juga: Dua Teroris Bantai Tentara Rusia yang Sedang Latihan Senjata Api di Pangkalan Militer Belgorod

Diperkirakan perang "harus berakhir" pada akhir musim panas mendatang dengan pejuang Kiev akan merebut kembali seluruh Ukraina - termasuk semenanjung Krimea yang kalah dari Rusia pada 2014.

Dalam pengakuan yang jelas tentang kerugian besar dan logistik yang buruk di medan perang, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pasukan Putin bekerja dalam kondisi yang hampir tidak bisa disebut manusia.

"Mereka menghadapi masalah terus-menerus, ancaman serangan fisik," katanya.

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Spetsnaz Baku Tembak Berdarah dengan Tentara Bayaran Grup Wagner, Ini Penyebabnya

Dia menambahkan, "Tidak ada gunanya mempertahankan tingkat kehadiran diplomatik negara itu saat ini di Barat, dengan mengklaim Eropa memutuskan untuk menutup diri dari kami dan menghentikan kerja sama ekonomi apa pun."

"Anda tidak bisa dipaksa untuk bersikap baik," ucap Lavrov.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler