Ikan Naga di Kedalaman Samudera Mampu Menyerap Cahaya 99,5 Persen

19 Juli 2020, 11:28 WIB
IKAN naga (dragonfish) memiliki kulit sangat hitam, mampu menyerap cahaya dan terlindungi dari pemangsa.*/SMITHSONIAN /

ZONA PRIANGAN - Beberapa ikan yang hidup di kedalaman samudera telah ber-evolusi membuat kulitnya begitu hitam yang mampu menyerap cahaya hingga 99 persen, membuatnya hampir tak terlihat mata.

Hewan ini begitu efisien saat menyerap cahaya, mereka muncul hanya berbentuk silhuet.

Seperti dipublikasikan di jurnal Current Biology yang dikutip laman dailymail.co.uk, baru-baru ini, para akademisi dari Amerika Serikat telah mengidentifikasi sekurangnya 16 spesies ikan yang berkamuflase ultra-hitam untuk menghindari para pemangsa, termasuk ikan naga (dragon fish) dan ikan gigi taring (fangtooth).

Baca Juga: Ada yang Lebih Berani dari Viking saat Mendukung Persib, Coba Cek di Deli Serdang

Pada kedalaman samudera, tidak ada matahari alami menembus dan beberapa pemangsa memiliki kemampuan untuk menyala menggunakan pendar alami (bio-luminescence)untuk memburu mangsanya.

Kemampuan bersembunyi dari pandangan dan menyerap semua cahaya tanpa terlihat adalah cara bertahan utama hewan laut ini.

Beberapa spesies dengan kulit sangat hitam juga memiliki bio-luminescent yang memikat, atau lampu di kepala.

Baca Juga: BLACKPINK Teratas dalam Ranking Reputasi Brand Girl Band Korea

Namun kulit mereka begitu hitam sehingga tak ada cahaya memantul di tubuhnya, memungkinkan mereka memikat dan memancing makanannya.

Gelapnya hewan ini tercipta dari melanin, pigmen yang juga memberi warna pada kulti manusia.

Lebih banyak melanin membuat kulit semakin hitam. Pada spesies ikan-ikan ini, mereka telah berevolusi memaksimalkan produksi melanin dan memiliki melanosoma, kantung sel khusus yang dibungkus dengan pigmen gelap.

Baca Juga: Koleksi Barang Antik Dicky Rata-rata Sudah Berusia di Atas 50 Tahun

Alexander Davis, mahasiswa doktoral biologi di Universitas Duke, Inggris yang melakukan studi ini mengatakan: "Struktur yang mengandung pigmen-pigmen ini dibungkus ke dalam sel-sel kulit seperti mesin bola permen karet (gumball machine), dimana gumball memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai untuk menjebak cahaya ke dalam mesin."

Dr Karen Osborn, dari Smithsonian National Museum of Natural History di Amerika Serikat, menambahkan: Secara efektif apa yang mereka lakukan adalah membuat jebakan cahaya yang sangat efisien, sangat tipis.

Cahaya tidak bisa memantul, cahaya tidak bisa menembus. Ia hanya menuju lapisan ini, dan hilang.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Lengkap The All New Audi Q3, SUV Kompak Multitalenta

Tim ilmuwan ini telah menangkap dan menganalisis 40 ikan hitam yang berenang beberapa mil di bawah permukaan Teluk Monterey dan Teluk Meksiko menggunakan jaring trawl dan kendaraan tanpa awak.

Mereka mengukur bagaimana cahaya dipantulkan oleh setiap ikan menggunakan spektometer.

Hasilnya terungkap sebanyak 16 spesies mampu memantulkan cahaya kurang dari setengah persen, membuatnya 20 kali lebih gelap dari objek hitam biasa seperti kertas dan ban.

Baca Juga: Usai Berhubungan Intim, C dan CC Dipaksa Konsumsi Pil Anti Hamil

Ikan pemancing (anglerfish), yang berukuran sebesar tempat memukul bola golf, ditemukan sebagai spesies yang paling gelap, hanya memantulkan 0,04 persen cahaya.

Dr Osborn mengatakan: "Meniru strategi ini bisa membantu para insinyur mengembangkan material ultra-hitam yang lebih murah, fleksibel dan tahan lama untuk digunakan dalam teknologi optik, seperti teleskop, kamera, dan untuk kamuflase.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler