Gunakan Senjata NATO, Ukraina Mengebom Wilayah Donetsk, Rusia Tuduh Kiev Melanggar Gencatan Senjata

6 Januari 2023, 21:14 WIB
Pasukan Ukraina menggunakan Howitzer M777 Inggris /RFE/

ZONA PRIANGAN - Rusia menuduh Ukraina melanggar gencatan senjata dengan menembakkan artileri NATO 155 mm ke wilayah Donetsk.

Sebaliknya Kiev melaporkan, rudal Moskow meledak di wilayah Kherson menewaskan petugas pemadam kebakaran dan warga sipil.

Sebelumnya Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata 36 jam untuk menghormati hari kebaktian Natal Kristen Ortodoks, 7 Januari 2023.

Baca Juga: Ukraina Ragukan Gencatan Senjata Rusia, Rudal Moskow Tewaskan Petugas Pemadam Kebakaran di Kherson

Sementara, Volodymyr Zelensky mencurigai gencatan senjata yang diajukan Putin, sebagai manuver memposisikan kembali pasukan Kremlin di titik-titik lemah.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia melaporkan ada serangan pejuang Kiev yang menggunakan senjata NATO di wilayah Donets selama gencatan senjata.

"Pasukan Ukraina menembaki wilayah itu tiga kali dengan artileri berat hari ini," kata Kemenhan Rusia yang dikutip Express.

Baca Juga: Permintaan Gencatan Senjata Diartikan Vladimir Purtin Menyerah, Igor Girkin: Den Haag Bertepuk Tangan

Pejabat yang dipasang Moskow di Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri menulis di saluran Telegram bahwa "enam peluru kaliber 155 mm ditembakkan" dari "senjata artileri NATO 155 mm", seperti yang dilaporkan oleh kantor berita yang dikelola negara Tass.

Gencatan senjata, yang diinstruksikan untuk berlaku "sepanjang garis kontak" di Ukraina, telah ditolak oleh Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Moskow pada Kamis malam menggunakan gencatan senjata "untuk melanjutkan perang dengan semangat baru" dan memposisikan kembali pasukan di titik-titik lemah di sepanjang garis depan.

Baca Juga: Grup Wagner dan Chechnya Makin Kompak Siap Gempur Ukraina dengan Mengirim Tahanan ke Garis Depan

Di sisi lain, Vladimir Putin dikritik karena terlalu berani mengumumkan gencatan senjata yang menandai kekalahan perang di Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler