Pasukan Vladimir Putin Siapkan Serangan ke Kharkiv, Kherson dan Zaporizhzhia di Musim Semi Mendatang

8 Januari 2023, 15:39 WIB
Militer Rusia meninggalkan amunisi di Kherson dan itu menguntungkan bagi tentara Ukraina.* /Sky News/

ZONA PRIANGAN - Rusia telah membahas mobilisasi gelombang kedua, sekira 500 wajib militer untuk menyerang Donetsk dan Kharkiv, serta mungkin Zaporizhzhia.

Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky mengatakan, walau mobilisasi gelombang pertama gagal, Vladimir Putin membuka wacana gelombang kedua.

Menurut Vadym Skibitsky, wajib militer sebanyak itu akan digunakan selama musim semi dan musim panas mendatang.

Baca Juga: Mayat Tentara Bayaran Grup Wagner Menumpuk di Bakhmut, Yevgeny Prigozhin Pastikan Dikembalikan ke Rusia

"Mereka akan mendukung operasi di wilayah timur dan selatan Ukraina," kata Vadym Skibitsky kepada Evening Standard.

Vadym Skibitsky mengungkapkan, pasukan Kremlin kemungkinan akan menyerang kembali Kharkiv, Kherson, dan Zaporizhzhia yang saat ini dikuasai pejuang Kiev.

Kemungkinan lain, wajib militer pada mobilisasi gelombang kedua untuk memperkuat pertahanan Krimea, yang dipicu oleh kekhawatiran serangan pasukan Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Permintaan Gencatan Senjata Diartikan Vladimir Purtin Menyerah, Igor Girkin: Den Haag Bertepuk Tangan

Mobilisasi gelombang kedua bukan tanpa risiko. Jika mereka gagal kembali maka otomatis akan meruntuhkan kekuasaan Vladimir Putin, tulis Express.

Informasi yang diperoleh intelijen Ukraina, mobilisasi gelombang kedua pasukan Moskow dilaporkan telah dibahas dalam beberapa bulan terakhir.

Tetapi mobilisasi pertama Rusia dari 300.000 tentara pada bulan Oktober memicu reaksi besar-besaran terhadap Putin dari tentara yang direkrut.

Baca Juga: Gunakan Senjata NATO, Ukraina Mengebom Wilayah Donetsk, Rusia Tuduh Kiev Melanggar Gencatan Senjata

Sejumlah laporan menyebutkan, para wajib militer melakukan perkelahian dalam keadaan mabuk dan ketidakdisiplinan di antara pasukan yang dimobilisasi.

Blogger militer pro-Kremlin di Rusia telah mengedarkan klaim bahwa mobilisasi gelombang kedua itu akan terjadi, menurut Institute of War.

Tetapi Rusia menepis laporan bahwa gelombang kedua mobilisasi sudah dekat, dengan Vladimir Putin mengklaim bulan lalu itu "tidak ada gunanya".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler