ZONA PRIANGAN - Pejuang Kiev di ambang kehancuran setelah pasukan Vladimir Putin didukung tentara Grup Wagner menyerang Kota Soledar.
Penjabat Kepala Republik Rakyat Rusia Donetsk (DPR) Denis Pushilin mengatakan, pasukan Rusia dalam waktu dekat merebut Kota Soledar.
Sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui, situasi di Soledar makin sulit sehingga militer Ukraina mengirim bala bantuan.
Soledar merupakah salah satu kota strategis yang diincar pasukan Kremlin, untuk menguasai Donbass yang lebih luas.
“Peristiwa [di Soledar] berkembang dengan cara yang persis sama dengan kota yang mendekati pembebasan,” kata Pushilin kepada Channel 1 pada hari Selasa, 10 Januari 2023.
"Pertempuran antara pasukan Moskow dan Ukraina sekarang terjadi di bagian barat pemukiman," tambah Denis Pushilin yang dikutip rt.com.
Soledar, yang berpenduduk sekitar 10.000 jiwa sebelum konflik, terletak sepuluh kilometer sebelah utara Bakhmut/Artyomovsk, dan kendali atasnya diyakini penting bagi operasi Rusia untuk mengepung benteng utama Ukraina.
Klaim Pushilin didukung oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris, yang mengatakan dalam sebuah laporan intelijen pasukan Rusia mengalami sedikit kemajuan taktis.
Pasukan Vladimir Putin yang didukung Grup Wagner dalam empat hari terakhir, mulai mengendalikan sebagian besar pemukiman di Soledar.
Namun, Kemenmhan Inggris menyatakan bahwa "tekanan yang meningkat" ini masih tidak memungkinkan Rusia untuk mengepung Bakhmut/Artyomovsk.
Pasukan Ukraina masih mempertahankan garis pertahanan yang kuat secara mendalam dan mengontrol rute pasokan ke Bakhmut.
Pada hari Senin, Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh juga mengatakan bahwa, menurut data AS, ada sebagian besar Soledar yang dimiliki Rusia."
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 1.200 Pejuang Kiev Termasuk 40 Tentara Bayaran yang Membela Ukraina
Singh menggambarkan sebagai "biadab" pertukaran artileri antara pihak-pihak dalam pertempuran untuk kota kunci.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui dalam pidatonya pada hari Minggu bahwa situasi di Soledar "sangat sulit" bagi militer negara itu.
Daerah di sekitar Bakhmut/Artyomovsk, yang mencakup Soledar, adalah “salah satu titik paling berdarah di sepanjang garis depan,” katanya.***